Market Commentary

Duh, Saham CBRE 'Happy Hapsoro' Mentok Bawah Lagi Nih

chd, CNBC Indonesia
25 January 2023 14:48
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten shipping yakni PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terpantau ambles dan menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Rabu (25/1/2023).

Per pukul 14:20 WIB, saham CBRE ambles 6,92% ke posisi Rp 121/saham. Bahkan, saham CBRE kembali menyentuh ARB pada hari ini.

Saham CBRE sudah ditransaksikan sebanyak 3.230 kali dengan volume sebesar 51,3 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 6,31 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 549,1 miliar.

Hingga pukul 14:20 WIB, ada 153.474 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 121/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada lagi antrian yang tertera, menandakan bahwa saham CBRE sudah menyentuh ARB.

Meski kembali ambles, tetapi dari harga penawaran perdananya (initial public offering/IPO) di Rp 108/saham, saham CBRE terpantau masih melesat 12,04%.

Sejak IPO, saham CBRE hanya mencetak auto reject atas (ARA) selama dua kali yakni pada perdagangan perdananya dan perdagangan hari kedua, sisanya, CBRE mencetak ARB sebanyak 7 kali.

Belum diketahui secara jelas penyebab pasti amblesnya saham CBRE. Namun, dengan masih lesunya harga batu bara juga turut membebani saham CBRE pada hari ini.

Pada perdagangan Selasa kemarin, harga batu kontrak Februari di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 284,75 per ton. Harganya turun 1,81% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga tersebut adalah yang terendah sejak 5 April 2022 atau lebih dari sembilan bulan terakhir.

Pelemahan harga batu bara kemarin juga memperpanjang tren negatif sang pasir hitam. Harga batu bara sudah melemah sejak Rabu pekan lalu atau dalam lima hari perdagangan beruntun. Dalam periode lima hari tersebut, harga batu bara anjlok 13,7%.

Namun sebelumnya, ada isu dari sumber yang dekat dengan pihak perusahaan menyebutkan bahwa CBRE akan kedatangan investor asal Singapura.

"Kita akan kedatangan investor raksasa dari Singapura" Ujar sumber yang tidak ingin namanya disebutkan tersebut.

Ketika ditanya bagaimana skema masuknya investor tersebut apakah melalui rights issue atau private placement, pembelian dari existing shareholder, atau melalui pembelian di pasar sekunder, sumber tersebut mengaku aksi korporasi masih digodok bersama investor.

"Ini belum bisa kita disclose karena masih kita diskusikan bersama pihak investor." Jawab sumber tersebut.

Rumor mengenai aksi korporasi di tubuh CBRE memang sudah diketahui oleh para investor melalui press release perseroan yang diterbitkan pasca melantai perdana.

Mengacu pada press release perusahaan, CBRE bersiap untuk melakukan aksi korporasi lanjutan setelah sukses melaksanakan IPO dan meraih pendanaan sebesar hampir Rp 80 miliar.

"Melihat antusiasme investor yang tinggi, ke depan aksi korporasi perseroan tidak hanya akan berhenti di penawaran perdana saja dan manajemen akan selalu mengedepankan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) yang baik dalam menjalankan perseroan." tulis perseroan dalam rilis resminya.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation