
Hari ini, Ada Bukti RI Jadi "Surga Investasi"!

Beralih ke Amerika Serikat, tiga bursa utama mereka mengakhiri perdagangan di zona hijau. Ketiga indeks melanjutkan tren positif yang sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 254,07 poin atau 0,76% ke 33.629,56. Indeks Nasdaq melesat 2,01% atau 223,98 poin ke 11.364,41 sementara indeks S&P 500 terapresiasi 47,2 poin atau 1,19% ke 4.019,81.
Indeks Dow Jones bahkan sempat menguat lebih dari 400 poin di awal perdagangan.
Saham-saham penopang menghijaunya Wall Street di antaranya adalah Tesla dan Apple. Kedua perusahaan raksasa tersebut melesat sejalan dengan optimisme perekonomian China.
Saham Tesla melesat 7,74% sementara Apple menguat 2,3%.
Bursa juga menghijau karena investor semakin optimis jika The Fed akan mulai mengendurkan kebijakan moneternya. Polling CME Group Data menunjukkan kemungkinan The fed menaikkan suku bunga 25 bps kini mengarah 100%.
Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 bps sejak Maret 2022 menjadi 4,25-4,50%.
The Fed menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 bps pada periode Juni, Juli, September, dan Oktober 2022. Kenaikan suku bunga diturunkan sebesar 50 bps pada Desember 2022.
The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023.
"Investor saat ini sangat nyaman dan yakin jika kenaikan suku bunga akan lebih rendah. Saham tentu saja akan memiliki kinerja baik di kondisi seperti itu, terutama saham-saham besar yang menggerakkan pasar," tutur Peter Tuz, president of Chase Investment Counsel, dikutip dari Reuters.
Selain The Fed, faktor lain yang akan berdampak kepada pergerakan Wall Street pekan ini adalah rilis laporan keuangan perusahaan. Sekitar 40% perusahaan diperkirakan akan merilis laporan keuangan mereka pekan ini.
Di antara perusahaan besar yang akan mengumumkan laporan keuangan pada pekan ini adalah Microsoft, Tesla, Union Pacific Corp, Boeing, dan Northrop Grumman.
Sebanyak 57 perusahaan di indeks S&P sudah merilis laporan keuangan kuartal IV-2022. Sebanyak 63% dari mereka menunjukkan pencapaian di atas eksprektasi.
Analis memperkirakan pendapatan perusahaan di indeks S&P pada kuartal IV-2022 akan turun 3% dibandingkan periode sebelumnya.
(mae/mae)