
BI Kode Setop Naikkan Suku Bunga! Fed Diramal Tetap Agresif!

Tiga indeks utama Wall Street berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (20/1/2023) di tengah kekhawatiran pelaku pasar bahwa The Fed diperkirakan akan terus menaikkan suku meskipun ada tanda-tanda perlambatan inflasi.
Dow Jones Industrial Average turun 252,40 poin, atau 0,76%, menjadi 33.044,56, membukukan penurunan hari ketiga berturut-turut, S&P 500 mengalami perlemahan 0,76% menjadi 3.898,85, dan Nasdaq Composite jatuh 0,96% berakhir di posisi 10.852,27.
Kendati demikian indeks S&P 500 dan Nasdaq masih mencatatkan kinerja positif untuk bulan ini.Sementara Dow Jones Industrial Average sudah turun 3,67% menuju kinerja terburuknya sejak September 2022.
"Setelah pasar secara praktis menyerempet perkiraan nilai wajar SPX jangka pendek kami intraday (pada Selasa dan Rabu) saham turun dan bertindak seolah-olah mereka membutuhkan istirahat," kata Christopher Harvey, kepala strategi ekuitas Wells Fargo Securities di kutip CNBC International.
Ditambah lagi, sentimen pasar memburuk sejak The Fed diramal bakal terus agresif menaikkan suku bunga meskipun inflasi AS sudah mendingin.
Padahal sebelumnya inflasi berdasarkanconsumer price index(CPI) di AS pada Desember 2022 dilaporkan tumbuh 6,5%year-on-year(yoy), jauh lebih rendah dari sebelumnya 7,1%. CPI tersebut juga menjadi yang terendah sejak Oktober 2021.
CPI inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan juga turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 6%, dan berada di level terendah sejak Desember 2021.
Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan data klaim pengangguran jatuh ke level terendah sejak September. Ini memberi sinyal kepada investor bahwa pasar tenaga kerja tangguh di tengah ekonomi yang melambat.
"Terlepas dari semua PHK pasca-pandemi teknologi besar, pasar pekerjaan tetap panas," kata Ed Moya, analis pasar senior dengan data mata uang dan perusahaan perdagangan Oanda di kutip CNBC International.
"Pasar tenaga kerja perlu istirahat untuk memungkinkan Fed mempertahankan suku bunga dengan nyaman." Tambahnya.
Klaim berjumlah 190.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 14 Januari, turun 15.000 dari periode sebelumnya. Angka ini juga di bawah perkiraan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones yakni sebesar 215.000.
Saat ini, investor tengah fokus menanti komentar pejabat The Fed untuk sinyal-sinyal terkait seberapa besar suku bunga akan dinaikkan. CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon berpendapat bahwa suku bunga akan mencapai 5%.
(aum/aum)