Newsletter

Kabar Buruk Bagi Dunia Datang Dari China dan Amerika!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
04 January 2023 06:28
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

IHSG berpotensi bergerak beragam hari ini dipengaruhi oleh sentimen pembukaan PPKM dan resesi. Resisten terdekat IHSG berada di level 6.920, sedangkan support terdekat berada di 6.800.

Pergerakan IHSG hari ini masih akan dipengaruhi oleh dicabutnya aturan pembatasan PPKM. Ini membuat optimisme kebangkitan ekonomi Indonesia di tengah ancaman resesi global.

Sementara sentimen dari luar negeri, investor mencermati kumpulan rilis data di minggu perdagangan pertama tahun ini yang akan memberikan informasi lebih lanjut tentang keadaan ekonomi.

Pada hari Selasa, indeks manajer pembelian AS untuk manufaktur turun lebih rendah dari yang diharapkan, menandakan penurunan tercepat sejak Mei 2020. Di kemudian hari, belanja konstruksi untuk bulan November sedikit meningkat, menunjukkan bahwa industri mungkin pulih.

Rabu adalah hari besar dengan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja, yang lebih dikenal sebagai JOLTS.

Pelaku pasar juga menanti rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) edisi Desember lalu untuk melihat arah kebijakan ke depannya.

"Kita akan melihat petunjuk yang bisa menentukan seberapa besar kenaikan suku bunga pada Februari" kata analis dari Citi, sebagaimana dilansir Reuters.

Para pelaku pasar juga menantikan laporan pekerjaan Desember hari Jumat, laporan ketenagakerjaan akhir yang harus dipertimbangkan Fed sebelum pertemuan berikutnya pada 1 Februari. Ada juga beberapa pidato presiden Fed yang dijadwalkan Kamis dan Jumat.

The Fed pada bulan lalu mengendurkan laju kenaikan suku bunga menjadi 50 basis poin, setelah empat kali beruntun menaikkan masing-masing 75 basis poin.

Analis dari Citi memperkirakan bank sentral paling powerful di dunia tersebut akan kembali menaikkan sebesar 50 basis poin bulan depan.

Dari China, data aktivitas manufaktur berdasarkan purchasing manager's index (PMI) periode Desember 2022 versi Caixin telah dirilis pada hari ini. Hasilnya kembali berkontraksi, yakni menjadi 49, dari sebelumnya pada November 2022 di angka 49,4.

Namun, angka ini lebih baik dari prediksi pasar sebelumnya yang memprediksi PMI manufaktur China akan berkontraksi menjadi 48,8.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, PMI manufaktur China versi NBS turun menjadi 47, dari sebelumnya di angka 48 pada November. Ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan PMI akan berada di 48.

Dengan ini, maka sektor manufaktur China masih berkontraksi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

"Pada bulan Desember, karena dampak epidemi dan faktor lainnya ... kemakmuran ekonomi China secara umum menurun," kata ahli statistik senior NBS, Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataan.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular