10 Profesi Ini Tetap Dicari Meski Amit-amit Terjadi Resesi

Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi dunia diprediksi kuat akan terjadi pada 2023, bahkan dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama. Secara umum, resesi terjadi ketika Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan selama dua kuartal beruntun.
Peringatan terhadap resesi terus diserukan oleh sejumlah lembaga internal dan eksternal dunia. Bahkan, sejumlah perusahaan dari berbagai sektor mulai bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), pembekuan perekrutan, hingga membatalkan tawaran pekerjaan. Di Indonesia, badai PHK di berbagai industri pun masih terus berlanjut.
Dilansir dari CNBC Make It, laporan terbaru Payscale menunjukkan bahwa ternyata masih ada sejumlah profesi atau pekerjaan yang diprediksi 'kebal' terhadap resesi.
Dalam penentuan daftar pekerjaan 'kebal' resesi tersebut, Payscale memperhitungkannya berdasarkan data gaji dari sekitar 1,1 juta pekerja Amerika Serikat (AS) di situs webnya yang diposting antara Oktober 2021 dan Oktober 2022, serta tingkat perekrutan dan pemberhentian dari Biro Statistik Tenaga Kerja.
Lantas, apa saja pekerjaan yang 'kebal' resesi? Berikut daftarnya.
Pelayan
Pegawai Bank Swasta
Direktur Media
Polisi, Pemadam Kebakaran, dan Petugas Ambulan
Konsultan Sales
Mikrobiologis
Direktur Sales dan Business Development
Petugas Dermaga
Teknisi Elektrokardiogram
Teknisi Instalasi
Pekerjaan di atas dianggap "kebal resesi" terutama karena pertumbuhan upah dua digit mereka selama 12 bulan terakhir, kata Lexi Clarke, wakil presiden HRD di Payscale. Beberapa posisi mendapat upah hingga 30% lebih banyak dari tahun lalu.
Salah satu alasan di balik peningkatan upah tersebut adalah karena kelangkaan tenaga kerja dan persaingan yang meningkat. Karena itu, kata Clarke, pekerjaan ini akan dicari bahkan jika resesi terjadi pada tahun 2023.
Meskipun pekerjaan di atas dinilai 'kebal' terhadap ancaman resesi dan terlihat menggiurkan, salah satu ekonom di American Institute for Economic Research, Peter Earle mengimbau bahwa seseorang tetap harus berpikir panjang dan berhati-hati sebelum memutuskan untuk beralih profesi. Sebab, beralih profesi di tengah ancaman resesi global sangatlah berisiko.
"Jangan tinggalkan, atau ambil, pekerjaan kecuali Anda benar-benar yakin kalau Anda memiliki sesuatu yang aman di sisi lain," sebut Earle, "Ini bukan waktunya untuk melakukan gambling di pekerjaan," tutupnya.
[Gambas:Video CNBC]
10 Pekerjaan Minim Stres dengan Gaji Rp1,5 M per Tahun
(hsy/hsy)