CNBC Indonesia Outlook 2023

Gambaran Seram Ekonomi 2023, Dunia Gelap, RI Waspada!

Maesaroh, CNBC Indonesia
02 January 2023 07:01
Infografis, Pergerakan Rupiah Sepekan
Foto: Infografis/ Rupiah Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Seperti negara lain, perekonomian Indonesia juga diperkirakan diliputi ketidakpastian global.  Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 5,1-5,3% sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo lebih pesimis di kisaran 4,7-5,5%.

"Tahun depan forecast ekonomi Indonesia agak lebih rendah dibandingkan tahun ini, karena environment global akan melemah secara tidak langsung juga akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia tahun depan," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, pekan lalu.

Tantangan terbesar Indonesia pada tahun depan diperkirakan masih datang dari faktor eksternal, terutama ancaman resesi dan kebijakan moneter ketat The Fed.
Resesi diperkirakan bisa menekan ekspor sementara kebijakan moneter ketat bisa membuat pasar keuangan Tanah Air goyang.

Kebijakan moneter ketat di tingkat global juga bisa memperpanjang kebijakan moneter agresif BI sehingga suku bunga akan terus merangkak naik dan berujung pada melemahnya pertumbuhan kredit.

Sebagai catatan, The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 425 bps pada tahun ini. Kebijakan tersebut membuat arus capital outflow sangat kencang sehingga rupiah limbung.


Sempat menjadi yang terbaik di Asia, nilai tukar rupiah ambruk sejak September 2022 hingga lewati level psikologis Rp 15.000 per US$1.  
Kebijakan moneter The Fed juga memaksa BI untuk mengerek suku bunga secara agresif sebesar 200 bps menjadi 5,50% pada tahun ini.

Dampak moneter ketat diperkirakan masih akan menjalar ke tahun depan.




Di tengah banyaknya sentimen negatif dari global, Indonesia akan kembali bertumpu pada konsumsi rumah tangga untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Inflasi diproyeksi akan melandai pada tahun depan setelah terbang hingga di atas 5% pada 2022. Pelonggaran mobilitas juga diyakini akan semakin besar seiring dengan turunnya jumlah kasus Covid-19.

Indonesia juga akan menggelar pesta akbar yakni pemilu presiden dan legislatif pada 2024.  Masa kampanye pemilu 2024 sudah ditetapkan selama 75 hari dari 14 Juni 2023 hingga pertengahan Februari 2024.



Kampanye pemilu diharapkan ikut mendongkrak permintaan.  Mengambil contoh pada pemilu 2019 di mana masa kampanye sudah dimulai sejak kuartal III-2018. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2018 tercatat naik 5,18%, dari 5,17% pada kuartal II-2018.

Masa kampanye pada kuartal I-2014 melambungkan pertumbuhan ekonomi hingga 5,12%.  Pertumbuhan tersebut adalah yang tertinggi pada tahun tersebut.

(mae/mae)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular