
Perdagangan Terakhir 2022, Bakal Pesta atau Makin Merana?

Hari ini akan menjadi momen bersejarah untuk bursa saham domestik. Tepat pada Jumat (30/12/2022) akan menjadi perdagangan terakhir di tahun 2022.
Kinerja Wall Street yang apik setidaknya bisa menjadi katalis positif untuk saham-saham di kawasan Bursa Regional Asia termasuk Indonesia.
Namun apabila melihat posisi IHSG di akhir November yang masih di 7.081, hanya keajaiban lah yang dapat membuat indeks menghijau di bulan Desember.
Memang berat rasanya mengakhiri tahun ini, IHSG justru mengalami tekanan. Kalaupun IHSG bisa menguat cukup tinggi hari ini, tetap saja sejarah baru akan tercatat.
Sejarah yang dimaksud adalah kinerja bulanan IHSG pada Desember yang melempem. Untuk diketahui, dalam dua dekade terakhir, return bulanan IHSG di bulan Desember selalu positif.
Tahun 2022 memang menjadi tahun yang berat, tidak hanya untuk pasar keuangan dalam negeri tetapi juga di dunia.
Hal yang masih patut disyukuri adalah IHSG tetap memberikan kinerja yang bisa dibilang cukup gemilang. Hingga H-1 sebelum akhir perdagangan, IHSG memberikan return 4,23% dan menjadi runner up di kawasan Asia Pasifik.
Secara kumulatif asing juga inflow dalam nilai yang jumbo tercermin dari nilai net buy asing yang mencapai Rp 45,13 triliun dari awal tahun hingga kemarin.
Ketika likuiditas di pasar cenderung mengering, aktivitas pendanaan di dalam negeri terbukti masih berjalan dengan baik.
Jumlah perusahaan yang IPO di sepanjang 2022 mencapai 59 emiten dengan total funding mencapai Rp 33 triliun. Secara jumlah ini menjadi rekor all time high mengalahkan kinerja di tahun 2018 dengan capaian 57 perusahaan IPO.
Well, meski akhirnya IHSG tak bisa memberikan return positif di bulan Desember, tetapi capaian tersebut layak untuk disyukuri.
(trp/trp)