CNBC Indonesia Research

Produksi Rokok Anjlok, Karena Kemahalan atau Rokok Ilegal?

Research - maesaroh, CNBC Indonesia
14 December 2022 08:30
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum kepada para pelaku usaha di bidang cukai terkait dokumen cukai dan/atau dokumen pelengkap cukai. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berkomitmen meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum kepada para pelaku usaha di bidang cukai terkait dokumen cukai dan/atau dokumen pelengkap cukai. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi rokok pada November 2022 mencapai 28,12 miliar batang. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak November 2018 atau dalam empat tahun terakhir. Penurunan produksi terjadi di tengah melemahnya tingkat belanja masyarakat serta kenaikan peredaran rokok illegal.

Data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan produksi rokok pada November memang masih meningkat tipis 0,79% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, produksi turun signifikan yakni 8,13% dibandingkan November 2021.

Produksi rokok pada November 2022 terbilang sangat rendah jika dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam tujuh tahun terakhir, jumlah produksi November pada tahun ini hanya lebih tinggi dibandingkan November 2018.

Jumlah produksi rokok pada November 2017 tercatat 34,50 miliar batang sementara pada 2018 sebanyak 27,79 miliar batang. Pada November 2019 tercatat 33,50 miliar batang, sebanyak 31,60 miliar batang pada November 2020, dan sebanyak 30,61 miliar batang pada 2021.

Secara historis, produksi rokok memang melonjak pada November karena pemerintah biasanya mengumumkan kebijakan cukai tahun berikutnya pada bulan tersebut. Produsen akan meningkatkan pembelian pita cukai pada November dan Desember untuk menumpuk pasokan sebelum harga pita cukai naik.


Secara keseluruhan, produksi rokok pada Januari-November 2022 tercatat 285,82 miliar batang. Jumlah tersebut turun 1,71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Produksi rokok selama Januari-November 2022 juga menjadi yang terendah setidaknya dalam enam tahun terakhir. Pengecualian terjadi pada 2020 di mana pada periode tersebut adalah tahun pertama pandemi Covid-19.

Produksi rokok pada Januari-November 2017 tercatat 301 miliar batang, Januari-November 2018 sebanyak 300,21 miliar batang, Januari-November 2019 sebanyak 295,1 miliar batang, Januari-November 2020 sebanyak 255,1 miliar batang, dan Januari-November 2021 tercatat 290,79 miliar batang.

Rata-rata produksi bulanan rokok pada tahun ini tercatat 25,98 miliar batang. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata produksi bulanan dalam lima tahun sebelumnya yang tercatat 27,22 miliar batang.

Harga Rokok Sudah Terlalu Mahal?
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading