Newsletter

Dibayangi 'Hantu' Baru Resflasi, Bagaimana Daya Tahan IHSG?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 23/11/2022 06:00 WIB
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air kemarin tak sepenuhnya mengecewakan. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah, namun rupiah akhirnya mampu mencatatkan penguatan.

IHSG berakhir di zona merah dengan koreksi 0,46% atau 32,66 poin ke 7.030,59 pada penutupan perdagangan Selasa (22/11/2022). IHSG memang bergerak cukup volatil dan sempat ditutup di zona hijau dengan apresiasi 0,13% atau 9,31 poin, ke 7.072,55 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB.

Namun nyatanya IHSG bergerak sideways hingga pada akhirnya ditarik ke zona merah. Pelemahan IHSG kemarin selaras dengan pergerakan Wall Street yang ditutup ambrol pada perdagangan awal pekan Senin (21/22) waktu New York.

S&P 500 tergelincir 0,4%, sedangkan indeks padat teknologi Nasdaq turun 1,02%, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 43 poin atau 0,13%, meskipun penurunan indeks di mitigasi oleh lonjakan saham Disney.

Nilai transaksi IHSG kemarin cukup ramai yakni mencapai Rp 11,02 triliun dan melibatkan 22,12 miliar saham dan berpindah tangan 1,19 juta kali. Investor asing juga tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 532,38 miliar di pasar reguler.

Mayoritas saham terpantau mengalami penurunan pada perdagangan kemarin.Statistik perdagangan mencatat ada 260 saham yang mengalami penurunan dan 242 saham yang naik, serta sisanya sebanyak 201 saham stagnan.

Sementara sektor teknologi masih memimpin perlemahan sebesar 1,42% dan diikuti oleh healthcare, konsumen primer, konsumen non-primer, dan bahan baku.

Kemarin, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya, yakni mencapai Rp 754,4 miliar. Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 715,6 miliar dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di posisi ketiga sebesar Rp 448,7 miliar.

Selanjutnya, Mata uang Garuda akhirnya menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (22/11/2022). Meski tipis, rupiah sukses mengakhiri rentetan pelemahan selama 6 hari.

Rupiah sebelumnya terlihat akan melanjutkan tren pelemahannya. Di awal perdagangan rupiah sebenarnya dibuka menguat 0,13% di Rp 15.690/US$, tetapi tidak lama langsung berbalik melemah 0,1% ke Rp 15.725/US$.

Nyaris sepanjang perdagangan rupiah tertahan di zona merah, sebelum akhirnya menguat 0,1% ke Rp 15.695/US$ melansir data Refinitiv. Kabar baik sebenarnya datang dari dalam negeri. Investor asing mulai melirik lagi pasar obligasi.


(aum/luc)
Pages