Newsletter

Nasib IHSG Hari Ini Bergantung pada AS, Awas Bisa Rontok

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
10 November 2022 06:11
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

IHSG berpotensi mendapatkan tekanan hari ini karena sentimen eksternal seperti Wall Street yang anjlok dan pengumuman inflasi Amerika Serikat. Area support IHSG terdekat berada di 7.000 - 7.015, sedangkan resisten IHSG berada di 7.100.

Wall Street sebagai acuan bursa dunia pada perdagangan semalam anjlok 2% dan biasanya akan berdampak negatif terhadap indeks saham di Indonesia. Sehingga ini akan menjadi salah satu penekan gerak pasar saham hari ini.

Investor saat ini terus mencermati hasil pemilihan paruh waktu Amerika Serikat, yang mana suara para pelaku pasar menjagokan Partai Republik untuk memenangkan pemilihan dan menciptakan keseimbangan suara di pemerintahan antara Presiden dari Demokrat dan DPR dari Republik.

Selain Pemilu, investor juga menanti tingkat inflasi konsumsi AS pada Oktober yang diperkirakan 8% year-on-year/yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 8,2%. Sementara itu inflasi inti AS diperkirakan akan melandai ke 6,5% yoy.

Inflasi menjadi fokus utama investor karena dapat menentukan sikap bank sentral AS, The Federal Reserves/The Fed. Harapannya saat inflasi mendingin, tingkat agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan mereda.

Jelang rilis inflasi mayoritas para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin ke target suku bunga 4,25% - 4,5% dengan probabilitas 56,8% menurut data CME Fedwatch.

Selain inflasi, data klaim awal pengangguran juga menarik perhatian investor karena memiliki andil dalam menentukan kebijakan The Fed. Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Trading Eonomics, tinggkat klai, mingguan pada pekan yang berakhir pada 5 November sebesar 220.000. Jumlah ini lebih tinggi dari pekan sebelumnya yakni 217.000.

Dari dalam negeri penjualan ritel Indonesia yang turun diperkirakan menjadi salah satu sentimen yang menekan pasar saham Indonesia. Penjualan ritel Indonesia pada September tumbuh 4,6%, di bawah pertumbuhan pada bulan sebelumnya yakni 4,9%.

Pembagian dividen diperkirakan akan menjadi penopang IHSG. Terlebih lagi hari ini adalah tenggat terakhir investor membeli saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) untuk mendapatkan jatah mendapatkan dividen (cum date). Asal tahu saja ITMG akan membagikan dividen jumbo sebesar Rp4.128 per saham.  Selain ITMG, ada beberapa saham yang cum date-nya jatuh hari ini.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular