Newsletter

Resesi Sudah Basi? Dow Jones Cetak Kinerja Terbaik Sejak 1976

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
01 November 2022 06:00
Gubernur Bank Sentral AS (The Fed)
Foto: Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell (REUTERS/Al Drago)

Wall Street yang melemah Senin kemarin tentunya menjadi kabar kurang bagus bagi pasar finansial Indonesia pada Selasa (1/11/2022).

Namun, harapan akan berakhirnya era kenaikan suku bunga yang agresif bisa menjadi sentimen positif ke pasar finansial dalam negeri.

Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) akan mengumumkan kebijakan moneternya pada siang ini. Pada pengumuman Oktober lalu, RBA mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga 25 basis poin menjadi 2,6%. Terbilang mengejutkan, sebab pasar memperkirakan RBA akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.

Sementara untuk hari ini, pasar melihat RBA akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuatu yang dianggap normal.

Pada pekan lalu, giliran bank sentral Kanada (Bank of Canada/BoC) yang mengejutkan dengan kenaikan suku bunga suku bunga 50 basis poin menjadi 3,5%, lebih rendah dari ekspektasi pasar 75 basis poin.

BoC bahkan mengatakan, periode kenaikan suku bunga sebentar lagi akan berakhir, sebab perekonomiannya diperkirakan akan stagnan dalam 3 kuartal ke depan.

Dua bank sentral utama dunia yang mulai mengendurkan kenaikan suku bunganya tentunya membuat pelaku pasar melihat bank sentral AS (The Fed) bisa melakukan hal yang sama.

The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (3/11/2022) dini hari waktu Indonesia. bank sentral pimpinan Jerome Powell ini diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75% - 4%.

Pasar sudah jauh-jauh hari mengantisipasi kenaikan tersebut, jika The Fed juga memberi kejutan, tentunya akan berdampak positif ke pasar finansial global, termasuk Indonesia.

Pun, jika tidak ada kejutan, pasar akan melihat bagaimana proyeksi kenaikan ke depannya, apakah akan dikendurkan juga, mengingat pendapat para pejabat The Fed sudah terbelah.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly adalah salah satu pejabat yang menyuarakan keinginan agar The Fed bisa mengendurkan laju kenaikan suku bunga. Menurutnya, pelonggaran kebijakan diperlukan untuk mencegah ekonomi AS melambat lebih dalam.


HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular