Newsletter

Wall Street Loyo Lagi, IHSG Masih Bisa 'Happy Weekend'?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
21 October 2022 06:10
Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis kemarin, di tengah naiknya kembali imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,3% ke posisi 30.333,59, S&P 500 merosot 0,8% ke 3.665,78 dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,61% menjadi 10.614,84.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang kembali naik membuat Wall Street kembali dibuka kurang bergairah.

Dilansir dari CNBC International, yield Treasury berjangka pendek yakni tenor 2 tahun naik 6 basis poin (bp) menjadi 4,612%. Sedangkan untuk yield Treasury benchmark tenor 10 tahun terpantau melonjak 10,3 bp menjadi 4,232%.

Yield Treasury tenor 10 tahun menyentuh level tertingginya sejak tahun 2008 silam.

Kenaikan yield Treasury menjadi salah satu alasan mengapa banyak ahli strategi skeptis bahwa pasar dapat mempertahankan reli dalam waktu dekat, meskipun musim rilis kinerja keuangan emiten di AS pada kuartal III-2022 sejauh ini lebih baik dari yang diharapkan.

"Dugaan kami adalah bahwa kinerja keuangan akan cukup baik untuk menjaga pasar dalam kisaran perdagangan, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengirimnya kembali ke pertengahan musim panas yang tinggi dan mengingat sifat kebijakan moneter yang tertinggal, kami berpendapat bahwa waktu saat ini tidak tepat bahwa pasar telah pulih," kata Michael Shaoul, analis dari Marketfield Asset Management, dikutip dari CNBC International.

"Kami akan mencatat bahwa suku bunga AS terus mendorong ke siklus tertinggi baru, membantu dolar AS mengalahkan rekan-rekannya," tambah Shaoul.

Kenaikan suku bunga telah memukul pasar saham AS sepanjang tahun ini, karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terus mencoba mendinginkan inflasi yang tidak terlihat dalam beberapa dekade.

Para pejabat The Fed kembali menekankan bahwa mereka perlu melanjutkan langkah agresifnya selama inflasi masih panas.

Presiden The Fed Chicago, Charles Evans mengatakan pada Rabu lalu bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan bahwa The Fed perlu melanjutkan pendekatan kebijakannya saat ini.

"The Fed perlu meneruskan kebijakannya yang sekarang. Dan bagaimanapun, kenaikan suku bunga lebih jauh akan tetap membebani ekonomi," kata Evans.

Pasar memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan November mendatang.

Mengacu pada FedWatch, sebanyak 95,1% para pelaku pasar memproyeksikan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bp dan membawa tingkat suku bunga Fed ke kisaran 3,75%-4%.

Di lain sisi, pengajuan pertama kali untuk asuransi pengangguran menurun pekan lalu dan jauh di bawah perkiraan Wall Street, berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS.

Klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 16 Oktober mencapai 214.000, turun 12.000 dari minggu sebelumnya dan kurang dari 230.000 dari ekspektasi pasar dalam survei Dow Jones.

Sedangkan klaim lanjutan, yang datanya pada seminggu ke belakang, meningkat 21.000 menjadi 1,385 juta, sedikit di atas perkiraan 1,38 juta dari FactSet.

Meski pelaku pasar di AS kembali khawatir dengan potensi resesi, tetapi mereka tetap melanjutkan perhatiannya ke musim rilis kinerja keuangan emiten di AS pada kuartal III-2022.

Terbaru, saham telekomunikasi di AS AT&T melejit 7,7% dan saham manufaktur komputer IBM ditutup melesat 4,7%, setelah keduanya mengalahkan prediksi kinerja keuangan pada kuartal III-2022.

Namun, saham produsen mobil listrik Tesla ambles 6% di akhir perdagangan, setelah perseroan memprediksi akan kehilangan target pengiriman di tahun ini. Perusahaan juga membukukan pendapatan kuartalan yang meleset dari ekspektasi.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular