
Wall Street Balik Arah, IHSG Waspadalah!

Beralih ke Negeri Star and Stripes, bursa saham Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (05/10/2022), menghentikan relinya pada dua hari beruntun.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,14% ke 30.273,87. Serupa, indeks S&P 500 melemah 0,2% ke 3.783,28 dan Nasdaq Composite tergelincir 0,25% ke 11.148,64.
"Ini adalah momen jeda bagi pasar untuk merenungkan seberapa tahan reli dalam dua hari terakhir sebenarnya bisa berubah," tutur Kepala Strategi Investasi BMO Wealth Management Yung-Yu Ma dikutip CNBC International.
"Pasar membuat penilaian bahwa perlu banyak hal bagi The Fed untuk membuat poros dovish. Ya angka JOLTS sangat diterima, tidak ada pertanyaan tentang itu. Tapi itu benar-benar puncak gunung es dalam hal apa yang dibutuhkan Fed untuk benar-benar mengambil nada yang lebih lembut. Ada beberapa kenyataan yang merayap ke pasar dan jumlah antusiasme mulai memudar," tambahnya.
Pada Rabu (05/10), imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun naik tajam ke 3,77% setelah sempat turun di bawah 3,6% pada hari sebelumnya. Hal tersebut kembali menekan pasar ekuitas.
"Ada pesisme di pasar yang mampu menguat cukup kuat selama beberapa bulan. Saat ini juga ada harapan bahwa musim rilis kinerja keuangan dapat menstabilkan pasar dan mungkin datang untuk menyelamatkan lagi, seperti yang terjadi pada kuartal kemarin," tutur Ma.
Selain itu, bursa saham Wall Street terbebani oleh laporan tenaga kerja nasional ADP yang mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian, yang bertambah 208.000 pekerjaan pada September 2022. Angka tersebut melampaui ekspektasi analis Dow Jones di 200.000 pekerjaan.
Investor global juga masih akan menantikan rilis laporan upah Non-pertanian pada Jumat (7/10).
(aaf/aaf)