Newsletter

Apa Kabar IHSG Hari Ini? Pantau The Fed & MH Thamrin

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
23 August 2022 06:15
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Memberikan Keterangan Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo Saat Memberikan Keterangan Pers terkait Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Pada hari ini, investor akan memantau beberapa sentimen, di mana salah satunya yakni pergerakan bursa saham Wall Street yang terpantau berjatuhan pada perdagangan awal pekan ini.

Ambruknya Wall Street terjadi karena investor masih mengantisipasi komentar terbaru Ketua The Fed, Jerome Powell tentang kondisi inflasi dan potensi kenaikan suku bunga dalam simposium ekonomi tahunan bank sentral AS yang akan di helat di Jackson Hole, Wyoming mulai dari Kamis hingga Jumat pekan ini.

Kekhawatiran investor kembali muncul setelah komentar dari Presiden The Fed St. Louis, James Bullard mengatakan bahwa dia ingin melihat kenaikan suku bunga 0,75 poin persentase ketiga berturut-turut pada September mendatang.

Tak hanya Bullard saja, Presiden the Fed San Francisco, Mary Daly juga bersikap sama, di mana Daly juga mengharapkan kenaikan 75 basis poin (bp) sangat terbuka pada September.

Bullard berharap suku bunga acuan bisa di bawa ke kisaran 3,75-4,00% pada akhir tahun ini. The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 225 bp sepanjang tahun ini sehingga kini ada di kisaran 2,25%-2,50%.

Saat ini, prediksi pasar cenderung terbelah, di mana ada yang memperkirakan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 bp pada pertemuan September mendatang, ada juga yang memperkirakan kenaikan 75 bp.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 58,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 41,5%.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 225 bp sepanjang tahun ini. Namun, The Fed diperkirakan belum akan melunak. Dalam rapat bulan depan, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan hampir pasti akan kembali menaikkan Federal Funds Rate.

Di lain sisi, investor global pada hari ini akan memantau rilis data flash reading dari aktivitas manufaktur, jasa, dan komposit yang tergambarkan pada Purchasing Manager's Index (PMI) periode Agustus 2022 di beberapa negara.

Adapun negara-negara yang akan merilis data flash reading PMI manufaktur, jasa, dan komposite adalah Australia, Jepang, Uni Eropa, Inggris, Jerman, Prancis, dan AS.

Selain data flash reading PMI manufaktur, jasa, dan komposit, beberapa negara juga akan merilis data indeks keyakinan konsumen (IKK), seperti di Korea Selatan dan Uni Eropa.

Sementara itu di AS, data penjualan rumah baru pada periode Juli 2022 juga akan dirilis pada malam hari ini waktu Indonesia.

Beralih ke dalam negeri atau Indonesia, pasar akan memantau hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada siang hari ini, di mana rapat kebijakan moneter terbaru ini digelar pada Senin hingga Selasa pekan ini.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan sebagian besar lembaga/institusi memproyeksikan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%.

Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, 11 memproyeksi BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,50%. Dua lainnya memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 3,75% pada bulan ini.

Sebagai informasi, suku bunga acuan BI sebesar 3,5% sudah berlaku sejak Februari 2021 atau 18 bulan terakhir.

Pelaku pasar juga masih menimbang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Pemerintah diisukan akan mengumumkan kenaikan tersebut di pekan ini. Hal tersebut disinyalkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Jika harga Pertalite dinaikkan, maka inflasi di Indonesia kemungkinan akan melesat. Saat inflasi semakin meninggi, maka nilai tukar mata uang semakin tergerus. Rupiah pun dapat makin tertekan.

(chd/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular