Newsletter

Akankah Indonesia Resesi? Tunggu Jawabannya Hari Ini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 August 2022 06:09
Wall Street/Brendan McDermid | Reuters
Foto: Wall Street/Brendan McDermid | Reuters

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup variatif cenderung melemah. Nasdaq Composite berhasil naik 0,38%, tetapi Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 terkoreksi masing-masing 0,18% dan 0,01%.

Investor sepertinya sedang memasang mode wait and see. Pelaku pasar tengah harap-harap cemas menantikan rilis data ketenagakerjaan AS malam nanti waktu Indonesia.

Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, perekonomian Negeri Paman Sam pada Juli diperkirakan menciptakan 230.000 lapangan kerja non-pertanian. Jauh lebih sedikit ketimbang bulan sebelumnya yakni 372.000. Jika terwujud, maka akan jadi yang terendah sejak Desember 2020.


Kondisi ketenagakerjaan Negeri Adikuasa yang memburuk ini bisa membuat bank sentral The Federal Reserve/The Fed memberikan 'belas kasih'. Ke depan, bisa saja Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat akan mengurangi agresivitas kenaikan suku bunga acuan.

Inflasi AS memang tinggi, bahkan menyentuh rekor yang tertinggi dalam lebih dari empat dekade. Namun tidak hanya menjaga inflasi, The Fed juga diberi mandat lain yaitu mengawal penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya (maximum employment).

Kenaikan suku bunga acuan mungkin bisa meredam inflasi. Saat suku bunga tinggi, maka ekspansi rumah tangga dan dunia usaha akan tertahan. Ini membuat permintaan berkurang sehingga tekanan inflasi mereda.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga bisa menjadi tidak kondusif bagi penciptaan lapangan kerja. Saat dunia usaha sulit melakukan ekspansi karena terbentur bunga mahal, maka penciptaan lapangan kerja tentu lebih terbatas.

So, data ketenagakerjaan menjadi sangat menentukan arah kebijakan moneter. Sedangkan kebijakan moneter akan menentukan arah perekonomian AS.

Maka dari itu, investor sepertinya memilih untuk menunggu. Tidak membuat Langkah signifkan sebelum rilis data ketenagakerjaan. Hasilnya, Wall Street menjadi kurang bergairah.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular