Newsletter

Pasar Diramal Masih Merespons Sikap BI, ke Mana Arah IHSG?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 22/07/2022 06:31 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia kemarin kompak melemah. Keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga tampaknya masih belum mampu mendorong kenaikan hingga ke zona hijau.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (21/7/2022) ditutup melemah tipis 0,15% di 6.864,13 setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Sebelumnya, IHSG sempat merosot hingga 0,95% ke 6.809,716.

Pelemahan tersebut membuat IHSG menempati urutan 4 dari 6 kinerja indeks terbaik di zona Asean kemarin serta urutan 9 di zona Asia Pasifik.

Bursa Asia-Pasifik ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah pada perdagangan kemarin,di tengah masih dovish-nya beberapa bank sentral di kawasan tersebut.

Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,44% ke posisi 27.803, ASX 200 Australia terapresiasi 0,52% ke 6.794,3, dan KOSPI Korea Selatan melesat 0,93% ke 2.409,16.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup ambles 1,51% ke 20.574,63, Shanghai Composite China merosot 0,99% ke 3.272, Straits Times Singapura melemah 0,57% ke 3.152,3, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun 0,15% ke posisi 6.864,13.

Sementara itu rupiah mengukir rekor baru setelah mengakhiri perdagangan di atas Rp 15.000/US$. Ini merupakan pertama kalinya sejak 5 Mei 2020. Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada di Rp 15.030/US$, melemah 0,3%.

Mayoritas investor kembali melepas SBN, ditandai dengan naiknya imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor. Hanya SBN berjangka menengah yakni 15 tahun yang masih ramai diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya yield dan menguatnya harga.

Melansir data dari Refinitivyield SBN tenor 15 tahun menurun 0,6 basis poin (bps) ke posisi 7,418% pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara kembali menanjak sebesar 2 bp ke 7,484% pada perdagangan hari ini.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.


(ras/ras)
Pages