Newsletter

Ngeri! 'Gembok' China Bisa Bikin IHSG Dkk Merah Lagi

Putra, CNBC Indonesia
12 July 2022 06:00
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Beralih ke Wall Street, indeks saham acuan saham bursa saham New York kompak berakhir di zona merah pada awal pekan.

Indeks Dow Jones melemah 0,52% sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing mengalami koreksi parah sebesar 1,15% dan 2,26%.

Fokus utama investor saat ini adalah rilis laporan keuangan emiten-emiten besar di akhir minggu ini. Para pemodal akan menyaksikan bagaimana kenaikan inflasi yang tinggi di AS berdampak pada kinerja keuangan emiten.

PepsiCo dan Delta Air Lines dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangannya pada Selasa dan Rabu. JPMorgan Chase, Morgan Stanley, Wells Fargo dan Citigroup akan melaporkan pada akhir minggu.

"Dengan ketakutan resesi yang membebani pasar, investor sangat fokus pada kinerja keuangan perusahaan untuk petunjuk yang lebih besar tentang kesehatan perusahaan dan ekonomi AS yang lebih luas," kata Greg Bassuk, chief executive officer di AXS Investments sebagaimana diwartakan CNBC International.

"Lensa yang lebih tajam akan diperlukan untuk membedah laporan keuangan, karena kuartal kedua yang kuat mungkin disertai dengan pandangan yang sangat konservatif," tambahnya.

"Karena harga komoditas dan biaya produsen lainnya tetap tinggi, perusahaan akan mempertimbangkan sejauh mana kenaikan harga tersebut dapat diteruskan ke konsumen dan, juga, bagaimana menjaga pendapatan tetap kuat di tengah tantangan ekonomi, geopolitik, dan tantangan utama lainnya." Pungkas Greg Bassuk.

Di AS sinyal resesi kembali muncul. Pembalikan kurva imbal hasil atau inverted yield curve kembali terjadi pekan ini.

Secara historis, pembalikan kurva imbal hasil menjadi leading indicator bahwa ekonomi AS akan segera memasuki resesi.

Kemungkinan resesi di AS disebabkan karena laju inflasi yang sangat tinggi dan juga pengetatan kebijakan moneter yang agresif.

Likuiditas yang terserap di sistem keuangan membuat investor mencemaskan bahwa output perekonomian Paman Sam akan mengalami kontraksi.

Saham Twitter juga menjadi salah satu pemberat indeks setelah terkoreksi parah 11,4% pasca Elon Musk yang menyebutkan akan membatalkan transaksi pembelian perusahaan media sosial ini.

(trp/luc)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular