
Ngeri! 'Gembok' China Bisa Bikin IHSG Dkk Merah Lagi

Kinerja saham-saham Wall Street yang melemah dapat menjadi sentimen negatif untuk bursa Asia. Namun di sisi lain kabar dari China dan Hong Kong juga turut menurunkan risk appetite investor.
Pelemahan indeks saham Asia di awal pekan juga dipicu oleh tren Covid-19 yang memburuk. Subvarian baru Covid-19 BA.5 dilaporkan sudah ditemukan di Shang Hai.
Selain Shang Hai, Macau sebagai pusat perjudian di kawasan Asia juga memilih untuk tutup seiring dengan peningkatan kasus Covid-19.
Pandemi Covid-19 memang berasal dari China dan kini kembali merebak di China. Terkait Covid-19, pemerintah China punya langkah tegas dalam menangani wabah lewat kebijakan nol-Covid.
Kebijakan tersebut biasanya dibarengi dengan karantina wilayah. Selama lebih dari 2 tahun pandemi berlangsung, adanya lockdown telah memberikan pukulan ganda bagi perekonomian baik dari sisi supply dan demand.
Namun sebenarnya selain di China, kasus Covid-19 juga mengalami kenaikan secara global seiring dengan munculnya berbagai varian baru yang dinilai lebih menular.
"Badai Covid-19 bukan hanya fenomena China – kasus meningkat secara global, meskipun risiko penguncian di AS dan UE tetap sangat rendah," tulis Adam Crisafulli dari Vital Knowledge kepada CNBC International.
Di dalam negeri kasus Covid-19 juga mengalami peningkatan terutama sejak bulan lalu. Akhir Mei, kasus infeksi harian di Indonesia masih di bawah angka 500, kini sudah mencapai lebih dari 2.000.
Hanya dalam kurun waktu satu bulan kasus infeksi harian Covid-19 di Tanah Air sudah naik 6-7 kali. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kenaikan kasus tersebut diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Varian tersebut yakni Omicron BA.4 dan BA.5.
Kasus Covid-19 di dalam negeri boleh saja mengalami kenaikan, tetapi peningkatannya tidak setajam pada gelombang kedua dan ketiga. Kebijakan pembatasan sosial juga masih longgar.
Namun yang tetap menjadi catatan adalah volatilitas yang tinggi di pasar keuangan global yang bisa menular ke Tanah Air dan memicu pelemahan harga aset domestik.
(trp/luc)