
Harga Minyak Arab Naik! Ampun, Raja Salman...

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite menguat masing-masing 0,04%, 0,31%, dan 0,4%.
Walau demikian, perdagangan berjalan tidak terlampau mulus. Investor sepertinya masih mengambil sikap hati-hati, terlihat dari kenaikan indeks yang relatif terbatas.
Rilis data ketenagakerjaan akhir pekan lalu sepertinya masih menancap di benak pelaku pasar. Departemen Ketenagakerjaan AS mengumumkan perekonomian Negeri Paman Sam menciptakan 390.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) pada Mei 2022. Ini adalah pencapaian terendah sejak April 2021.
Meski demikian, realisasi tersebut jauh di atas ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan non-farm payroll berada di 325.000.
Jadi meski angka perciptaan lapangan kerja relatif rendah, tetapi tetap jauh di atas perkiraan. Artinya, pemulihan ekonomi di Negeri Adidaya masih berada di jalur yang tepat.
"Pertanyaan besarnya adalah, apakah akan terjadi resesi? Saya rasa jawabannya tidak. Ini tentu kabar yang bagus," kata Chistopher Grisanti, Chief Equity Strategist di MAI Capital Management, seperti dikutip dari Reuters.
Akan tetapi, data yang cukup positif tersebut bisa menjadi pembenaran bagi bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) untuk mengetatkan kebijakan moneter secara agresif. Suku bunga acuan sepertinya akan dikerek sangat tinggi.
Berdasarkan CME FedWatch, probabilitas kenaikan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1,25-1,5% pada rapat 15 Juni mendatang mencapai 98%. Pada akhir tahun, pasar memperkirakan suku bunga acuan Negeri Adikuasa berada di 2,75-3%, peluangnya 52,5%.
Agar lebih yakin lagi, pasar akan menunggu rilis data inflasi pada akhir pekan ini. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi AS pada Mei sebesar 8,3% year-on-year/yoy. Tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya, masih bertahan di level tinggi.
"Data inflasi mungkin tidak tertalu baik. Namun kita berharap lebih baik ketimbang Februari dan Maret," lanjut Grisanti.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini
(aji/aji)
