
Soal Perdagangan, Akhirnya Jokowi Samai Prestasi SBY!

Sementara itu, impor diperkirakan tetap kuat di Maret didukung oleh pemulihan ekonomi domestik serta persiapan Lebaran. Secara historis, impor barang konsumsi dan barang modal akan melonjak 1-2 sebelum Ramadan.
Harga minyak mentah dunia yang melonjak juga membuat impor naik signifikan di bulan Maret. Dalam catatan BPS, impor migas Indonesia termasuk hasil minyak, menembus US$ 5,13 miliar pada peiode Januari-februari, melesat 122% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Josua mengatakan peningkatan impor dipengaruhi oleh kenaikan impor non-migas dan migas. Kenaikan impor non-migas didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat serta pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sebagai catatan, pada Maret 2022, kasus Covid-19 di Jakarta menyentuh tercatat 62.897, turun 76% dibandingkan Februari (62.897).
"Melihat pola musiman setiap tahunnya impor migas cenderung meningkat dalam 1-2 bulan jelang Hari Raya Idul Fitri. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia diperkirakan juga akan mendorong peningkatan impor migas," ujar Josua.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)