Newsletter

Pecinta Cuan, Ada 2 "Obat Kuat" Buat IHSG Hari Ini!

Putra, CNBC Indonesia
10 March 2022 06:10
Biden
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Kenaikan harga saham-saham AS menjadi katalis positif untuk bursa Asia yang akan buka hari ini, Kamis (10/3/2022). Tidak hanya saham, aset berisiko lainnya seperti token kripto juga menguat. 

Penguatan harga aset digital tersebut dipicu karena Presiden AS sudah memberikan instruksi para pejabat AS untuk mengatur token kripto seperti Bitcoin cs. Pasar juga merespons positif arahan Biden karena selama ini AS cenderung skeptis terhadap koin digital tersebut. 

Dalam instruksinya, Biden mengatakan bahwa AS harus tetap mempertahankan kepemimpinannya di bidang teknologi di tengah pertumbuhan yang pesat dan dalam rangka untuk mendukung inovasi serta di saat yang sama memitigasi risiko yang dihadapi oleh konsumen, bisnis, sistem keuangan hingga iklim.

Tidak hanya Bitcoin saja yang harganya naik, tetapi token kripto lain juga ikut melesat. Ethereum, token kripto terbesar kedua dan yang paling banyak digunakan untuk pengembangan Non-Fungible Token (NFT) juga naik 6% lebih.

Ketika harga aset-aset berisiko seperti saham dan kripto naik, tentu saja ini akan semakin memperkuat sentimen positif di pasar keuangan yang diharapkan dampaknya dapat dirasakan ke berbagai belahan dunia lain.

Selain kedua aspek di atas, investor juga patut mencermati agenda rilis data ekonomi. Tepat pada Kamis (10/3/2022), AS akan merilis data inflasi bulanan. Konsensus pasar memperkirakan inflasi AS bulan Februari 2022 akan naik 7,9% secara year on year (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya yaitu 7,5% yoy pada Januari. 

Dengan harga minyak yang masih berada di level tertingginya dalam waktu lebih dari satu dekade terakhir, kenaikan inflasi memang mungkin terjadi. Apabila perkiraan pasar tepat, maka inflasi bulan Februari 2022 akan menjadi inflasi tertinggi dalam empat dekade terakhir. 

Inflasi yang tinggi membuat the Fed harus bersiap mengetatkan kebijakan moneternya. Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan bisa sampai 7x tahun ini. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data survei penjualan eceran untuk bulan Januari 2022. Trading Economics memperkrakan penjualan ritel di bulan Januari naik sampai 15,9% yoy. 

Sentimen di pasar sedang baik. Hal ini diharapkan bisa menjadi pengerek utama IHSG untuk kembali menembus capaian sejarah barunya.

(trp/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular