Newsletter

Ada Kabar Putin Mau Serang Negara Lain, IHSG Piye?

Putra, CNBC Indonesia
09 March 2022 06:20
Jet tempur F-16 Angkatan Udara Belgia yang berpartisipasi dalam Misi Udara Baltik NATO beroperasi di wilayah udara Lithuania
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Koreksi di pasar saham AS bisa menjadi katalis negatif untuk aset berisiko seperti saham di kawasan Asia yang akan kembali diperdagangkan hari ini, Rabu (9/3/2022).

Perkembangan dari perang Rusia-Ukraina juga masih patut menjadi pertimbangan investor untuk memilih aset investasi. 

Ukraina mengatakan Moskow berusaha untuk memanipulasi pengaturan gencatan senjata dengan hanya mengizinkan warga sipil Ukraina untuk mengungsi ke Rusia dan Belarus.

Selain Ukraina, beberapa negara di kawasan Baltik juga menyuarakan kekhawatirannya bahwa serangan Rusia di bawah Putin akan meluas ke negara-negara lain. 

Mengutip CNBC International, beberapa negara seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia disebut-sebut dapat menjadi tujuan selanjutnya setelah Ukraina.

Negara-negara ini diketahui merupakan tetangga Rusia yang merupakan anggota Uni Eropa (UE) dan juga Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Adapun, aliansi ini merupakan rival dari pihak Moskow.

Dari Latvia, Menteri Luar Negeri Edgars Rinkevics meminta agar NATO mau memperluas kehadiran pasukannya di negara itu. Hal ini menurutnya akan mampu memberikan jaminan rasa aman bagi negaranya.

Sebelumnya narasi ini sempat disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dalam permintaan bantuan kepada aliansi itu, ia menyebut bahwa negara-negara NATO lainnya bisa jadi target Kremlin selanjutnya.

Apabila yang selama ini dikhawatirkan (Perang Dunia III) terjadi (amit-amit), maka sejarah akan kembali mencatat bahwa medan pertempuran diawali di Benua Biru seperti pada Perang Dunia I dan II. 

Bagaimanapun juga perang adalah hal yang tidak diinginkan dan harus dihindari. Konsekuensinya terhadap aspek lingkungan, sosial dan ekonomi begitu besar. 

Kendati ancaman perang benar-benar sudah berada di depan mata, tetapi investor dapat memanfaatkan momentum koreksi tajam di pasar keuangan belakangan ini untuk mengambil langkah taktis agar dapat memperoleh cuan dari momentum rebound temporer.

Hanya saja yang patut menjadi catatan adalah, ketika risiko masih belum benar-benar hilang, konsekuensi yang harus diterima adalah pasar tetap akan berfluktuasi dengan tajam. 

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular