Newsletter

Good News! Ada Potensi Rusia-Ukraina Damai Sebentar

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 March 2022 06:30
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell  (AP Photo/Steven Senne)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Steven Senne)

Ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell juga menyoroti perang Rusia - Ukraina yang dikatakan sebagai "a game changer" bagi perekonomian Amerika Serikat dan dunia yang bisa memberikan dampak yang tidak bisa diprediksi.

"Ada peristiwa yang akan datang dan kita tidak tahun apa dampaknya terhadap perekonomian AS," kata Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR, pada Rabu (2/3).

Meroketnya harga komoditas akibat perang tersebut berisiko memicu inflasi yang semakin tinggi. Hal ini membuat The Fed dan bank sentral lainnya bisa agresif dalam menaikkan suku bunga. Powell juga membuka lebar kemungkinan tersebut.

"Kami akan berhati-hati saat mempelajari implikasi perang di Ukraina terhadap perekonomian. Kamu memiliki ekspektasi inflasi akan mencapai puncaknya kemudian turun di tahun ini. Jika inflasi malah semakin tinggi atau lebih persisten, kami akan bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih agresif dengan menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada satu atau beberapa pertemuan," kata Powell.

Untuk saat ini, Powell mendukung kenaikan sebesar 25 basis poin di bulan ini. Namun, jika nantinya The Fed lebih agresif dalam menaikkan suku bunga, maka ada risiko pasar finansial global akan mengalami gejolak, termasuk Indonesia.

Pasar finansial saat ini sudah price-in kenaikan suku bunga sebesar 100 hingga 125 basis poin di tahun ini. Jika lebih dari itu, risiko terjadinya gejolak tentunya semakin besar.

Ada risiko terjadi capital outflow dari pasar obligasi Indonesia, kemudian nilai tukar rupiah bisa merosot. Dengan kepemilikan asing di pasar obligasi saat ini yang di bawah 20%, capital outflow diperkirakan tidak akan besar, selain itu fundamental Indonesia yang cukup bagus juga diperkirakan bisa menahan tekanan dari agresivitas The Fed.

Tetapi, volatilitas jangka pendek tentunya tidak akan terhindarkan.


HALAMAN SELANJUTNYA >>> Berikut Data Ekonomi dan Agenda Emiten



(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular