Newsletter

Good News! Ada Potensi Rusia-Ukraina Damai Sebentar

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 March 2022 06:30
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: cover topik/Kabar Terbaru Invasi Rusia ke Ukraina_Konten/Aristya Rahadian

Bursa saham AS (Wall Street) berfluktuasi dalam dua hari terakhir. Pada perdagangan Rabu lalu tercatat mampu menguat tajam, sementara kemarin kembali melemah meski sempat menghijau di awal sesi.

Indeks Dow Jones mengakhiri perdagangan di 33.794,66 melemah 0,3%, kemudian indeks S&P 500 turun 0,53% ke 4.363,49 dan Nasdaq ambrol 1,56% ke 13.537,94.


Investor juga menyambut positif data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu, yang di angka 215.000 atau lebih baik ketimbang ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang berujung pada angka 225.000 klaim.

Data tersebut selain juga aksi buy on dip membuat Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis.

"Kerugian hanya terlihat pada saham sektor keuangan dan yang terkena eksposur Rusia. Kami masih meminati pembelian saham di tengah koreksi [buy the dips]," tutur perencana investasi Citi Robert Buckland dalam laporan riset yang dikutip CNBC.

Namun, perang antara Rusia dan Ukraina yang memasuki pekan kedua masih menjadi penggerak utama Wall Street yang membuatnya berfluktuasi.

Ibu kota Kyiv masih mampu dipertahankan oleh Ukraina, sementara Maripol dan Kharkiv kota terbersa kedua terus dibombardir Rusia.

"Situasi di Ukraina masih sangat cair, kita tidak tahu sedalam apa pasar akan merosot. Tetapi kami masih percaya pertumbuhan ekonomi AS akan di atas rata-rata di tahun ini," kata Scott Wren, ahli strategi pasar global di Wells Fargo Investment Institute.


HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular