
Wall Street 'Tenggelam' & Covid Melesat, IHSG Bisa Selamat?

Saham-saham perusahaan yang diperdagangkan di Wall Street jatuh berguguran pada perdagangan hari Kamis karena optimisme baru investor emiten teknologi besar yang sebelumnya didorong oleh banyak pendapatan yang kuat telah turun setelah Meta Platforms induk dari Facebook melaporkan hasil kuartalan yang mengecewakan.
Ketiga indeks utama AS ditutup di zona merah, dengan Nasdaq yang padat perusahaan teknologi turun 3,74% terburuk secara harian sejak September 2020. S&P 500 mengalami juga mengalami hari terburuk dalam hampir setahun, turun 2,44% dengan saham teknologi menjadi biang kerok utama. Dow Jones Industrial Average turun yang tidak disesaki emiten teknologi juga tidak mampu selamat dan ikut melemah 1,45%.
"Facebook merupakan [saham] pembangun kepercayaan," kata JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade, dilansir CNBC Internasional. "Ini adalah saham yang sangat banyak dipegang dan bagian inti dari banyak portofolio, jadi ketika mengalami masa yang sulit, akibatnya dapat mengguncang kepercayaan secara keseluruhan. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah masalah [kepercayaan ini] khusus pada Meta, atau apakah ini akan menjadi masalah keseluruhan?"
Saham Meta Platforms anjlok 26,4% setelah perusahaan melaporkan laba kuartalan di bawah ekspektasi. Perusahaan juga mengeluarkan panduan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan untuk kuartal saat ini. Itu adalah penurunan terbesar yang dialami induk Facebook.
Emiten media sosial lainnya juga mengalami nasib serupa dengan Meta. Saham Snapchat turun 23,6%, dan Twitter turun 5,5%.
Penurunan hari Kamis terjadi setelah tiga indeks utama menguat dalam empat beruntun empat, dipimpin oleh induk perusahaan Google Alphabet. Investor membeli penurunan saham teknologi setelah melepaskan posisi mereka sepanjang Januari karena mereka bersiap untuk potensi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve.
Penghasilan yang kuat dari Microsoft, Apple, dan Alphabet mendorong investor kembali mengoleksi teknologi, mengingatkan mereka bahwa fundamental masih kuat, tetapi panduan Meta Platform yang lemah telah menyebabkan beberapa investor memilih untuk berbalik arah.
Spotify turun 16,7% setelah angka kuartalan terbaru perusahaan menunjukkan perlambatan pertumbuhan pelanggan premium. Pinterest dan Amazon, yang akan melaporkan pendapatan setelah bel penutupan, masing-masing turun 10,3% dan 7,8%.
"Kita bisa mendapatkan kesempatan lain sore ini untuk mengubah narasi sekali lagi," kata Kinahan, mencatat bahwa investor mengharapkan Amazon untuk menunjukkan rekor laba dan pendapatan kuartalan.
Selain laporan keuangan emiten, beberapa hal lain yang ikut mewarnai perdagangan hari kamis di New York termasuk harga minyak AS yang mencapai US$ 90 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014, menambah kekhawatiran tentang inflasi.
Di sisi data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran AS pekan lalu diumumkan mencapai 238.000 atau lebih baik ketimbang hasil poling Dow Jones yang memproyeksikan penurunan klaim menjadi 245.000 dari angka sepekan sebelumnya 260.000.
Kemarin, Automatic Data Purchasing (ADP) merilis data slip gaji baru yang terpangkas 301.000 di Januari atau berbalik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan tambahan sebanyak 200.000.
(fsd/fsd)