Newsletter

Wall Street Libur Hari MLK, Investor Cari 'Bocoran' Lewat Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 January 2022 06:28
Bank of Japan
Foto: REUTERS/Toru Hanai/File Photo

Selain masih soal perkembangan kasus baru Covid-19 di RI, investor juga mengamati sejumlah data penting, terutama dari luar negeri.

Pertama, keputusan soal suku bunga Jepang yang akan dirilis bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) pada pukul 10.00 WIB. Konsensus pasar sepakat bank sentral Negeri Matahari Terbit masih akan tetap mempertahankan rezim suku bunga negatif (-0,1%) kali ini.

Melansir Reuters, BOJ telah mengatakan akan melanjutkan kebijakan ultra-longgar untuk mendukung ekonomi. Namun, pembuat kebijakan di Negeri Sakura itu juga dikabarkan terus memperdebatkan bagaimana mengkomunikasikan kepada publik soal kenaikan suku bunga nantinya.

Apalagi, target inflasi 2% yang disepakati sebelumnya bisa lebih cepat tercapai, didorong oleh kenaikan harga yang meluas dan pandangan bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang lebih hawkish.

 

 

Kedua, investor juga akan menyimak sejumlah data ketenagakerjaan yang penting di Britania Raya pada pukul 14.00 WIB. Badan statistik Britania Raya akan mempublikasikan data penerima tunjangan pengangguran (Claimant Count Change), data perubahan pekerjaan, hingga tingkat pengangguran.

Tradingeconomics meramal, jumlah penerima tunjangan pengangguran akan berkurang 36.000 pada Desember 2021, dari sebelumnya pada November 2021 turun 49.800 yang merupakan penurunan kali kesembilan secara beruntun. Claimant Change berguna juga untuk menyajikan data jumlah orang yang menganggur di Inggris.

Selain Claimant Count Change, di Negeri Ratu Elizabeth II tersebut akan dirilis pula data tingkat pengangguran per November 2021. Konsensus pasar memprediksi, tingkat pengangguran di Britania Raya akan tetap di level 4,2%, sama seperti posisi Oktober 2021. Adapun secara historis, selama Mei-November 2021 tingkat pengangguran di Britania Raya terus menurun.

Lebih lanjut, banyak ekonom juga yang masih memperkirakan tingkat pengangguran Britania Raya akan turun pada awal 2022 menjadi hanya di bawah 4%, kembali ke tingkat pra-pandemi atau setara dengan sekitar 1,4 juta pengangguran.

Ketiga, pasar juga akan menunggu rilis data indeks sentimen ekonomi Uni Eropa (UE) dan Jerman per Januari 2022.

Untuk UE, indeks sentimen ekonomi teranyar diprediksi akan naik menjadi 29,5, dari posisi Desember 2021 sebesar 26,8. Apabila konsensus Januari tercapai, maka indeks sentimen ekonomi UE akan mencatatkan kenaikan selama 3 bulan beruntun atau sejak November 2021.

Kemudian, indeks sentimen ekonomi Jerman diramal akan naik ke posisi 32 pada Januari 2022 setelah pada bulan sebelumnya turun ke posisi 29,9 (dari posisi Oktober 2021 di 31,7).

Secara makro, melansir CNBC International, Jumat (14/1), ekonomi Jerman tumbuh sebesar 2,7% pada 2021 seiring masih adanya pandemi Covid-19, pembatasan terkait pandemi dan tekanan rantai pasokan.

Asal tahu saja, pada 2020, ekonomi terbesar Eropa tersebut sempat menyusut 4,6%--tahun pertama penguncian penuh (full lockdown) dan pembatasan sosial yang ketat akibat adanya Covid.

Namun, Badan Statistik Jerman mengatakan bahwa pertumbuhan Jerman masih 2% lebih rendah pada tahun 2021 dibandingkan pada tahun 2019, yang menunjukkan bahwa ekonomi belum kembali ke tingkat pra-pandemi.

(adf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular