Polling CNBC Indonesia

Tanpa Batu Bara, Masihkah Ekspor Indonesia Bertenaga?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 January 2022 06:20
Bongkar Muat Batu Bara
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Surplus neraca perdagangan artinya ekspor lebih banyak ketimbang impor. Ekspor Indonesia yang begitu kuat mampu menopang neraca perdagangan tetap surplus selama 19 bulan beruntun (menjadi 20 kalau Desember 2021 surplus lagi).

Apa yang membuat ekspor Indonesia begitu bersinar?

Harga komoditas. Ya, komoditas masih menjadi andalan ekspor Indonesia. Ada dua komoditas utama yakni minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dan batu bara.

Sepanjang 2021, harga CPO di Bursa Malaysia melejit 30,47% secara point-to-point. Kenaikan harga batu bara lebih gila lagi, mencapai 85,63% di pasar ICE Newcastle (Australia).

Tidak hanya dari sisi harga, volume ekspor batu bara pun meningkat. BPS mencatat pada Januari-Oktober 2021 volume ekspor CPO adalah 21,68 juta ton. Naik 7,24% dari periode yang sama pada 2020.

Dalam periode yang sama, volume ekspor batu bara adalah 278,44 juta ton. Naik 4,96% dibandingkan 10 bulan pertama 2020.

Kenaikan harga dan permintaan adalah kombinasi yang sempurna bagi ekspor Indonesia. Nilai ekspor CPO pada Januari-Oktober 2021 adalah US$ 23,96 miliar, melambung 71,13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan nilai ekspor batu bara selama periode yang sama adalah US$ 20,42 miliar, meroket 71,04%. Jadi jangan heran kalau nilai ekspor Indonesia menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada November 2021.

Halaman Selanjutnya --> Kejutan! Pemerintah Larang Ekspor Batu Bara

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular