
Harap Sabar! Dua Hari Ambles, IHSG Masih Dihantui Kabar Buruk

Pasar masih terus mengamati perkembangan kabar soal galur anyar Covid-19 Omicron dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi global. Saat ini, sejumlah negara mengetatkan aturan perjalanan dari negara lain seiring memacu percepatan vaksinasi.
Melansir Reuters, AS memerintahkan maskapai penerbangan untuk menyerahkan nama-nama penumpang dari negara-negara Afrika bagian selatan yang terdampak varian Omicron. Sementara, sejumlah negara lain saat ini memperketat perbatasan mereka seiring seorang pemimpin negara di Eropa mendesak orang-orang untuk "bersiap untuk yang terburuk".
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan 24 negara tercatat telah melaporkan kasus varian Omicron sejauh ini. Tetapi beberapa indikasi atau gejala awal sebagian besar ringan dan tidak ada yang tergolong parah.
"Bersiaplah untuk yang terburuk, berharap yang terbaik," kata Presiden European Commission Ursula von der Leyen dalam konferensi pers.
Ia menambahkan bahwa menurut para ilmuwan, vaksinasi penuh dan suntikan booster bisa memberikan perlindungan yang memadai. Ghana, Nigeria, Norwegia, Arab Saudi, dan Korea Selatan (Korsel) termasuk di antara negara-negara terbaru yang melaporkan kasus varian anyar tersebut.
Sementara, Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memberikan peringatan terbaru terkait merebaknya varian baru Covid-19, Omicron, di seluruh dunia. Badan ekonomi multilateral itu menyebut bahwa varian ini akan mengancam pemulihan ekonomi global ke depan.
Mengutip AFP, OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya pada tahun depan dari yang sebelumnya 5,7% menjadi 4,6%. OECD mengatakan bahwa Omicron telah menjadi ketakutan global baru karena memunculkan stigma bahwa virus akan bermutasi di tempat dengan tingkat vaksinasi yang rendah.
"Kami khawatir bahwa varian baru virus, jenis Omicron, semakin menambah tingkat ketidakpastian dan risiko yang sudah tinggi, dan itu bisa menjadi ancaman bagi pemulihan," kata kepala ekonom OECD Laurence Boone pada konferensi pers, Rabu (1/12/2021).
Dari dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu kemarin sempat memanggil jajaran menterinya untuk membahas secara spesifik mengenai varian Covid-19 omicron. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengemukakan Jokowi sempat menggelar rapat tertutup dengan jajaran menterinya pada pagi ini untuk membahas mengenai Omicron.
"Tadi pagi, pak Presiden memanggil beberapa menteri terkait, ada menteri Menko Marves, Menko Perekonomian, Menteri Luar Negeri diwakili Wamen dan beberapa menteri lain," kata Pratikno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta kemarin.
Pratikno mengatakan, Indonesia akan belajar dari negara lain yang sebelumnya sudah terinfeksi omicron. Pemerintah, ditegaskan dia, dalam posisi waspada.
Menyimak Rilis Data Ekonomi
Selain itu, investor juga akan menyimak sejumlah data ekonomi dari sejumlah negara hari ini.
Pertama, soal data neraca dagang Australia per Oktober 2021 yang dirilis pada 07.30 WIB. Konsensus yang dihimpun Tradingeconomics mematok posisi neraca dagang Negeri Kanguru tersebut sebesar AU$ 11 miliar, kembali surplus kendati turun dari posisi bulan sebelumnya sebesar AU$ 12,24 miliar.
Kedua, indeks keyakinan konsumen di Jepang per November yang akan diterbitkan pada pukul 12.00 WIB. Para analis yang disurvei Tradingeconomics memperkirakan indeks keyakinan konsumen Negeri Matahari Terbit akan naik menjadi 40, dari posisi Oktober di 39,2, yang merupakan posisi terkuat sejak Mei 2019.
Ketiga, tingkat pengangguran di Uni Eropa per Oktober yang diprediksi akan turun tipis menjadi 7,3%, dari bulan sebelumnya di angka 7,4%.
Keempat, klaim tunjangan pengangguran AS per 27 November yang akan dirilis pada 21.30 WIB. Penurunan klaim tunjangan pengangguran bisa menjadi salah satu indikator awal untuk menakar perbaikan pasar tenaga kerja dan 'kesehatan' ekonomi AS.
Menurut hitung-hitungan analis yang disurvei Tradingeconomics, klaim tunjangan pengangguran rerata empat mingguan AS per 27 November akan turun menjadi 245,76 ribu, dari posisi periode sebelumnya di 252,25 ribu.
Sementara, klaim tunjangan pengangguran awal diprediksi akan naik menjadi 240 ribu, dari periode sebelumnya di 199 ribu.
Sebagai gambaran, data klaim tunjangan pengangguran awal menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran.
Kelima, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (The Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) mengadakan rapat mulai Rabu malam dan kemudian akan mengadakan pertemuan OPEC+ pada hari ini, yang mengelompokkan OPEC dengan aliansinya termasuk Rusia.
Pertemuan tersebut untuk memutuskan apakah akan memasok lebih banyak minyak ke pasar atau menahan pasokan di tengah penurunan harga minyak mentah dan kekhawatiran varian virus corona Omicron bisa melemahkan permintaan energi global.
Sementara beberapa analis memperkirakan OPEC+ akan menghentikan rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel minyak per hari pada Januari mengingat adanya potensi 'pukulan' terhadap permintaan minyak seiring pemberlakuan pembatasan perjalanan untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron, beberapa menteri OPEC+ mengatakan tidak perlu mengubah arah kebijakan.
"Karena (AS) dan negara-negara lain sepakat untuk melepaskan stok darurat untuk mengendalikan kenaikan harga... juga karena harga telah terkoreksi dari $85 per barel menjadi mendekati $70, OPEC+ dapat meninjau kembali strategi mereka," kata Sunil Katke, kepala bisnis ritel komoditas di Kotak Securities kepada Reuters.
Sunil menambahkan, "Ada kemungkinan itu terjadi, mengingat varian virus corona baru dan dampaknya terhadap permintaan global, terutama di sektor penerbangan."
Menurut catatan Reuters, bahkan jika OPEC+ setuju untuk melanjutkan rencana peningkatan pasokan pada Januari, produsen mungkin kesulitan untuk menambahkan pasokan sebanyak itu.
Sebuah survei Reuters menyebutkan, OPEC telah memproduksi 27,74 juta barel per hari pada November, naik 220.000 barel per hari dari bulan sebelumnya. Namun, itu di bawah peningkatan 254.000 barel per hari yang diizinkan untuk anggota OPEC di bawah perjanjian OPEC+.
(adf/adf)