Update Polling CNBC Indonesia

Mimpi Buruk Itu Jadi Nyata: Harga Sembako Beterbangan!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 November 2021 10:40
Ilustrasi penjual sembako. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi penjual sembako. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pelonggaran pembatasan sosial di Indonesia dan berbagai negara seiring pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covd-19) yang mereda membuat permintaan meningkat tajam. Di sisi lain, pasokan belum bisa mengikuti karena berbagai faktor, misalnya cuaca. Curah hujan tinggi karena la nina mengganggu pasokan berbagai bahan pangan.

"Percepatan laju inflasi adalah fenomena yang ditimbulkan oleh ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Harga komoditas pangan (dan energi) mencapai rekor tertinggi, dan tren ini sepertinya masih akan terjadi hingga 2022," sebut Tirta Citradi, Ekonom MNC Sekuritas, dalam risetnya.

Sepanjang 2021, Tirta menyebut inflasi memang masih di bawah 2%. Namun pada 2022 ada risiko inflasi bakal meninggi.

"Kami melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi pada 2022. Kenaikan harga koditas, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan kenaikan tarif cukai rokok. Dengan latar belakang inflasi yang lebih tinggi, kami memperkirakan BI punya ruang untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) tahun depan," paparnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular