Newsletter

Pasar Keuangan Waspada! Banyak Kabar Tak Sedap di Awal Pekan

Putra, CNBC Indonesia
22 November 2021 06:12
Infografis/Akan Berlaku Se-Indonesia, Ini Poin Lengkap Rencana PPKM Level 3 saat  nataru 2022/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Akan Berlaku Se-Indonesia, Ini Poin Lengkap Rencana PPKM Level 3 saat nataru 2022/Aristya Rahadian

Berita negatif yang datang dari Eropa dan tak kompaknya saham-saham di Bursa New York tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi bursa saham Asia yang akan buka hari ini, Senin (22/11/2021).

Ditambah lagi dengan IHSG yang menyentuh level all time high akhir pekan lalu dengan apresiasi lebih dari 1%. Bisa jadi bakal ada aksi jual yang dipicu oleh adanya aksi profit taking para trader dan investor yang merespons kabar negatif tersebut.

Untuk pekan depan, dari dalam negeri akan minim sentimen. Tetapi yang bisa menjadi perhatian adalah kemungkinan diumumkannya pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia sudah terkendali. Namun pemerintah mengantisipasi kembali terjadinya lonjakan di akhir tahun ini. Oleh karena itu pemerintah rencananya akan menerapkan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia mulai 24 Desember hingga 2 Januari.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan kemungkinan besar akan mengumumkan ketentuan PPKM level 3, 22 November.

Muhadjir menegaskan bahwa kebijakan PPKM level 3 yang akan diterapkan menjelang akhir tahun itu sedikit berbeda dengan kebijakan PPKM level 3 yang diterapkan saat ini.

Selain sentimen seputar Covid-19 di dalam negeri dan global, investor juga perlu mencermati adanya potensi katalis negatif lain terutama soal kredibilitas The Fed selaku bank sentral AS dan yang paling digdaya di dunia.

Mulai banyak ekonom yang mengkritik pandangan the Fed bahwa inflasi yang terjadi hanya akan berlangsung temporer saja. Salah satunya adalah ekonom Allianz EL Erian.

Di sisi lain masa kepemimpinan Powell akan berakhir di bulan Februari tahun depan, Presiden AS Joe Biden bisa memilihnya kembali untuk melanjutkan ke periode kedua.

Powell masih menjadi favorit untuk melanjutkan kepemimpinannya. Namun, Biden saat ini sudah mewawancarai Powell dan salah satu kandidat lainnya Lael Brainard, wanita yang sudah menjabat dewan gubernur The Fed sejak 2014.

Keputusan apakah Powell akan diganti atau tidak bisa terjadi di pekan depan, dan bisa memberikan dampak signifikan ke pasar finansial, volatilitas pun diperkirakan akan meningkat.

Brainard dianggap lebih dovish ketimbang Powell, artinya jika dia ditunjuk besar kemungkinan The Fed akan mempertahan suku bunga rendah lebih lama.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular