Newsletter

Semua Mata Tertuju ke AS-China, Bagaimana Pasar RI Hari Ini?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 November 2021 06:10
The Fed Peringatkan Inflasi Tinggi di AS Belum akan Mereda (CNBC Indonesia TV)
Foto: The Fed Peringatkan Inflasi Tinggi di AS Belum akan Mereda (CNBC Indonesia TV)

Bursa Wall Street mulai mengalami koreksi pada perdagangan Selasa malam waktu Indonesia, di mana koreksi yang terjadi di Wall Street dinilai masih wajar karena selama sepekan lebih, ketiga indeks utama di Wall Street mencatatkan reli dan terus mencetak rekor terbarunya.

Di lain sisi, inflasi AS yang semakin meninggi membuat investor lebih berhati-hati untuk berinvestasi di aset berisiko seperti saham.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) AS pada bulan Oktober lalu naik 0,6% secara bulanan (month-on-month/mom).

Angka ini sejalan dengan perkiraan konsensus Dow Jones. Namun, Indeks harga grosir per Oktober melesat 8,6% secara tahunan, menjadi rekor tertinggi dalam 11 tahun terakhir.

Investor pada hari ini menanti rilis data inflasi dari sisi harga konsumen (indeks harga konsumen/IHK) AS pada periode Oktober 2021.

IHK Negeri Paman Sam pada Oktober diperkirakan akan menunjukkan lonjakan sebesar 0,6%, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan secara tahunan (yoy), IHK Negeri Paman Sam diperkirakan melonjak 5,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, data klaim pengangguran AS pada periode pekan lalu juga akan dirilis pada malam hari ini waktu Indonesia, di mana ekonom memperkirakan ada sekitar 265.000 klaim pada pekan lalu.

Data inflasi dan tenaga kerja akan dipantau oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), untuk menjadi acuan kebijakan moneter selanjutnya.

The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi atau tapering pada akhir bulan ini, di mana tapering kali ini dilakukan secara bertahap hingga pertengahan tahun depan.

(chd/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular