
'Belanda' Sudah Dekat! Tunggu Dini Hari Nanti...

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar. Pertama adalah perkembangan di Wall Street, yang terlihat kurang bergairah.
Minimnya nafsu berburu cuan di New York bisa mempengaruhi psikologis pelaku pasar di Asia, tidak terkecuali Indonesia. Bukan tidak mungkin IHSG akan berakhir seperti Wall Street, kurang gairah-kurang tenaga.
Sentimen kedua yang bisa mempengaruhi pasar keuangan Indonesia, seperti halnya Wall Street, adalah antisipasi pasar terhadap tapering. Tidak dipungkiri, lesatan bursa saham dunia tahun ini adalah berkat injeksi likuiditas yang luar biasa besar dari The Fed. Duit ratusan miliar dolar AS itu tentu merembes ke bursa saham global, termasuk Indonesia, dan menciptakan mentalitas 'beli, beli, beli'.
Tapering akan membuat likuiditas tidak lagi berlimpah, arus modal asing tidak akan sederas sebelumnya. Ini tentu akan berdampak ke IHSG, yang sudah naik hampir 9% sepanjang tahun ini.
Akan tetapi, sepertinya tapering tahun ini tidak akan membawa malapetaka seperti pada 2013-2015. Sebab, seperti yang sudah disampaikan, komunikasi The Fed berjalan dengan baik sehingga pasar punya waktu untuk menyesuaikan diri. Tidak ujug-ujug seperti delapan tahun lalu.
"Ada beberapa alasan pengetatan kebijakan moneter di AS tidak akan menyebabkan eksodus modal asing di negara berkembang seperti 2013. Pertama, yield obligasi pemerintah AS sekarang malah turun, tidak seperti taper tantrum 2013. Kedua, pelaku pasar punya waktu berbulan-bulan karena The Fed telah melakukan komunikasi sebelumnya.
"Ketiga, ketahanan eksternal negara-negara berkembang sekarang semakin kuat sehingga mampu meredam tekanan. Defisit transaksi berjalan (current account deficit) membaik, demikian pula cadangan devisa. Keempat, kredibilitas bank sentral negara-negara berkembang pun kini lebih kuat," papar riset Citi.
Tapering, yang kemungkinan datang besok, pasti sedikit banyak akan memberi pengaruh dan warna di pasar. Namun yakinlah, tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab, kini dunia (tidak terkecuali Indonesia) sudah jauh lebih siap dan kuat dalam menghadapi ancaman tersebut.
Halaman Selanjutnya --> Simak Agenda dan Rilis Data Hari Ini
(aji/aji)