
Bos The Fed "Frustasi" dengan Inflasi, China Bikin Waswas!

Rilis data aktivitas manufaktur China akan menjadi perhatian hari ini. Maklum saja, pada bulan Agustus sektor manufaktur China nyaris mengalami kontraksi.
Aktivitas manufaktur dilihat dari Purchasing Managers' Index (PMI) dengan angka 50 menjadi ambang batas. Di atas 50 artinya ekspansi, sementara di bawahnya berarti kontraksi.
Pada bulan Agustus, PMI manufaktur China dilaporkan sebesar 50,1, sangat tipis dari kontraksi, dan menurun dari bulan sebelumnya 50,4. PMI manufaktur Negeri Tirai Bambu sudah mengalami penurunan dalam 5 bulan beruntun, kali terakhir mencatat kenaikan pada Maret lalu, dengan angka indeks saat itu sebesar 51,9.
Jika tren penurunan berlanjut dan akhirnya menunjukkan kontraksi, maka akan berdampak negatif ke pasar finansial global. Kecemasan akan pelambatan ekonomi China akan kembali muncul.
Sebelumnya, Ekonom dari Goldman Sachs memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) China di tahun ini menjadi 7,8% dari sebelumnya 8,4%. Pemangkasan tersebut cukup tajam, sebab China dikatakan akan menghadapi tantangan dari pembatasan konsumsi energi.
"Kendala pertumbuhan yang relatif baru berasal dari peningkatan regulasi untuk target konsumsi dan intensitas energi yang ramah lingkungan," kata ekonom Goldman Sachs dalam sebuah laporan yang dikutip CNBC International.
Presiden China, XI Jinping pada September tahun lalu mengumumkan China akan mencapai puncak emisi karbon pada 2030 dan menjadi bebas karbon pada 2060.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Rilis Data dan Agenda Hari Ini
(pap/pap)