
Pintu Teater 1 Telah Dibuka... Tapi Jangan Jemawa Ya!

Beralih ke bursa saham AS di Wall Street (New York), tiga indeks utama ditutup variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,76%%, S&P 500 naik 0,23%, tetapi Nasdaq Composite melemah tipis 0,07%. DJIA, S&P 500, dan Nasdaq ditutup masing-masing 34.869,63, 4.468,73, dan 15,105.58.
Akan tetapi, sejatinya investor di Wall Street belum berani terlalu agresif. Pasalnya, pelaku pasar menunggu rilis data inflasi AS yang diumumkan malam ini waktu Indonesia.
Sebagai pemanasan, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York merilis data ekspektasi inflasi periode Agustus 2021 untuk setahun ke depan yang sebesar 5,2%. Ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah modern AS. Sementara ekspektasi inflasi untuk jangka tiga tahun ke depan naik 0,3 poin persentase dari bulan sebelumnya menjadi 4%, juga merupaka rekor tertinggi.
Tekanan inflasi yang semakin nyata membuat investor makin yakin bahwa The Fed akan segera memulai proses pengetatan kebijakan moneter alias tapering off. Ini akan dilakukan dengan mengurangi pembelian surat berharga (quantitative easing) yang sekarang bernilai US$ 120 miliar per bulan. Pada saatnya nanti, suku bunga acuan akan dinaikkan dari posisi saat ini yang dekat dengan 0%.
Perkembangan ini membuat dolar AS menjadi pilihan utama pelaku pasar. Pada pukul 02:30 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,09%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini naik 0,68% secara point-to-point.
"Investor mulai berpikir mengenai masa depan ekonomi usai pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini membuat pelaku pasar mengalihkan portofolio dari aset berisiko seperti saham dan mengalihkannya ke aset aman seperti obligasi," kata Vivek Paul, Senior Portfolio Strategist di BlackRock Investment Institute, seperti dikutip dari Reuters.
Pada pukul 02:33 WIB, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 1,3241%, turun 18,6 bps. Ingat, penurunan yield berarti harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)
(aji/aji)