Newsletter

PPKM Dilonggarkan, Masyarakat Siap Belanja Besar-besaran?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 September 2021 06:28
New York Stock Exchange, (NYSE)
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup ambles pada Selasa (7/9/2021), di tengah kecemasan pemodal akan merebaknya varian delta yang bisa mengganggu prospek pembukaan kembali ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average drop 269,1 poin (-0,3%) ke 35.100. Indeks S&P 500 tergelincir 0,3% ke 4.520,03 sementara Nasdaq tertekan 0,1% ke 15.374,33.

Saham Boeing menjadi pemberat utama setelah anjlok 1,8% menyusul pemberitaan Wall Street Journal bahwa pengiriman 787 Dreamliner akan tertunda. Saham produsen obat Johnson & Johnson dan Merck melemah setelah Morgan Stanley menurunkan target harga saham mereka.

Sementara itu, saham GM anjlok setelah pabrikan otomotif di Munich Motor Show mengatakan bahwa kendala pasokan chip akan memperberat laju industri otomotif dunia.

"Kami melihat pergerakan tak mulus pada September-Oktober sebagai transisi tahap akhir menuju pertengahan siklus," tulis perencana keuangan Andrew Sheets seperti dikutip CNBC International.

Kemarin, Wall Street libur untuk memperingati Hari Buruh. Di tengah situasi libur tersebut, Goldman Sachs merilis laporan yang menurunkan proyeksinya atas perekonomian AS, dengan mengacu pada merebaknya virus Covid-19 varian delta sementara prospek stimulus mengabur.

Pertumbuhan ekonomi Negara Adidaya diprediksi tumbuh 5,7% secara tahunan pada 2021, atau di bawah konsensus pasar di angka 6,2%. Proyeksi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal IV-2021 pun dipangkas menjadi 5,5%, dari proyeksi semula sebesar 6,5%.

"Hambatan pertumbuhan konsumsi yang kuat ke depan terlihat kian jelas: varian Delta telah memperberat pertumbuhan kuartal III-2021, dan mengaburnya stimulus fiskal serta pelemahan pemulihan sektor jasa akan menjadi risiko yamg membayangi dalam jangka menengah," tutur bank investasi tersebut dalam laporan yang dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 sepanjang September tertekan 0,06%, dan secara historis merupakan bulan yang menantang bagi pasar. Menurut CFRA, bulan ini memiliki rerata koreksi di angka 0,6%, atau terburuk jika dibandingkan dengan bulan yang lain.

Namun sepanjang tahun berjalan, indeks Dow Jones masih terhitung melesat 14,7%, indeks S&P melambung 20,3% sedangkan Nasdaq loncat 19,3%.

Hari ini tidak ada rilis data ekonomi yang dipantau, dan investor akan menunggu Kamis dan Jumat untuk melihat data klaim tunjangan pengangguran baru, serta indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI).

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular