
Konfirmasi! Tapering Bisa di Tahun Ini Bung, Pasar Panik Gak?

Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu penyebab merosotnya Wall Street yakni tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) oleh The Fed.
Penurunan beruntun Wall Street tentunya memberikan sentimen negatif ke pasar Asia, yang kemarin sudah mengabaikannya dan sukses menguat. Apalagi ditambah dengan kemungkinan tapering di tahun ini, maka kemungkinan besar bursa Asia termasuk IHSG akan mengikuti Wall Street ke zona merah.
Risalah The Fed yang dirilis tadi malam menunjukkan peluang tapering di tahun ini, sebab inflasi dikatakan sudah mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja juga hampir sesuai ekspektasi.
"Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut.
Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan 'beberapa' anggota FOMC memilih untuk melakukan tapering di awal tahun depan.
Tidak ada detail yang menyebutkan 'beberapa' itu artinya beberapa orang, tetapi jika melihat pernyataan lainnya 'sebagian besar partisipan' bisa diintepretasikan mayoritas anggota FOMC memilih melakukan tapering di tahun ini.
Selain itu, risalah tersebut menunjukkan sikap optimistis The Fed terhadap laju perekonomian. Tetapi juga melihat penyebaran virus corona varian delta sebagai ancaman. The Fed menyebut "ketidakpastian cukup tinggi" akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona khususnya varian delta.
Hal tersebut membuat beberapa anggota FOMC melihat risiko inflasi kembali melandai, terutama jika perekonomian kembali terpukul.
Mayoritas anggota FOMC yang memilih melakukan tapering di tahun ini lebih cepat ketimbang hasil polling yang dilakukan Reuters terhadap para analis.
Sebanyak 28 dari 43 analis memprediksi The Fed akan mengumumkan tapering pada bulan September.
![]() |
Sementara polling mengenai kapan tapering akan mulai dilakukan, sebanyak 26 dari 43 analis memprediksi pada kuartal I-2021. Sementara sisanya mengatakan tapering pertama akan dilakukan di kuartal IV-2021.
Nilai QE saat ini sebesar US$ 120 miliar per bulan, dengan rincian US$ 80 miliar untuk pemebelian obligasi pemerintah (Treasury) dan US$ 40 miliar untuk efek beragun aset KPR (Mortgage-Backed Security/MBS).
Dalam survei terbaru tersebut, The Fed akan mengurangi pembelian Treasury sebesar US$ 10 miliar, dan MBS sebesar US$ 5 miliar.
Tapering menjadi sesuatu yang ditakutkan pasar saat ini. Pernah terjadi pada tahun 2013 lalu, kebijakan tersebut memicu aliran modal keluar dari negara emerging market dan kembali ke Amerika Serikat, yang saat itu disebut taper tantrum.
Taper tantrum membuat aset-aset berisiko berguguran dalam jangka pendek, tetapi mata uang seperti rupiah akan mengalami tekanan lebih lama.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
