Newsletter

Jelang 17 Agustus, Indonesia Bakal "Merdeka" dari PPKM?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
16 August 2021 06:10
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang secara virtual dengan Walikota London, Sadiq Khan. (Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbincang secara virtual dengan Walikota London, Sadiq Khan. (Tangkapan Layar Instagram @aniesbaswedan)

Sementara itu dari dalam negeri nasib PPKM level 4 masih akan menjadi penggerak utama pasar finansial. Selama PPKM level 4 berlangsung penambahan kasus Covid-19 masih fluktuatif, tetapi dalam tren menurun.

Dalam 7 hari terakhir, rata-rata penambahan kasus sebanyak 26.903, lebih rendah dari rata-rata sepekan sebelumnya 32.233 kasus per hari.

Kemudian kasus aktif saat ini juga sudah jauh menurun ke bawah 400.000 kasus, dibandingkan puncaknya pada akhir Juli lalu yakni lebih dari 570 ribu kasus.

idr

Hanya saja, penambahan kasus di luar Jawa-Bali kini menjadi perhatian.

Oleh sebab itu, PPKM level 4 hampir pasti akan diperpanjang, dengan kemungkinan terjadi beberapa pelonggaran lagi. Apalagi jika dilihat pada periode 9 sampai 13 Agustus, saat PPKM level 4 dilonggarkan dengan mal diizinkan buka, terjadi peningkatan mobilitas warga Indonesia dengan menggunakan kendaraan.

Berdasarkan data Apple Mobility Index pada Senin hingga Jumat pekan lalu rata-rata mobilitas dengan mengemudi sebesar 93,812, mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata periode 2 sampai 6 Agustus sebesar 89,178

Melihat peningkatan tersebut, tentunya dikhawatirkan jika PPKM dihentikan akan terjadi lonjakan mobilitas, yang dapat kembali meningkatkan penambahan kasus Covid-19.

Sementara itu yang menggembirakan adalah DKI Jakarta, sebelumnya merupakan penyumbang kasus positif terbesar, tetapi kini sudah di luar 3 besar.

Puncaknya kasus Covid-19 di Jakarta terjadi pada 12 Juli dengan satu hari di tercatat ada 14 ribu kasus dan kasus baru kemarin dilaporkan sebanyak 1.182.

Meski demikian, masih belum diketahui apakah PPKM di DKI Jakarta akan turun menjadi level 3 dari level 4 saat ini. Apalagi jika melihat data dari Apple Mobility Indeks terjadi peningkatan mobilitas pada Senin-Jumat pekan lalu, dengan rata-rata 86,248, lebih tinggi dari pekan sebelumnya 80,044. Kenaikan mobilitas tersebut lebih tinggi ketimbang kenaikan di tingkat nasional.

idr

Selain itu, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sonny Harry Harmadi mengatakan, ada beberapa pertimbangan untuk menentukan level PPKM.

"Pertimbangan utama dalam menilai apakah daerah masuk PPKM level 1,2,3 adalah pertama laju penularan kasus, kedua respon layanan kesehatan merespon kasus yang ada dan ketiga kondisi ekonomi," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Sayangnya, masih ada tantangan yaitu terkait dengan angka kematian di Jakarta yang masih bertambah.

Selain itu, kemampuan tracing di Jakarta juga belum sesuai dengan target, di mana dalam 1 orang yang terkonfirmasi positif, seharusnya dilakukan pelacakan untuk 15 orang yang kontak langsung.

"Di Jakarta baru 2-3 orang. Padahal targetnya 15 orang, Satgas terus mendorong. Tapi kemampuan testing sangat baik," ujarnya.

Namun ada kabar baik lainnya, vaksinasi dosis 1 yang dilakukan di Jakarta sudah lebih dari 100%. Total dosis 1 hingga Minggu kemarin sebanyak 8.951.693 orang (100,1%).
Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 4.181.318 orang (46,8%). Perlu diketahui, terdapat penyesuaian data target vaksinasi di DKI Jakarta yang totalnya menjadi 8.941.211 orang.

Vaksinasi tersebut tentunya menjadi kabar baik, yang diharapkan bisa mengendalikan virus corona di ibu kota negara.

Kabar baik lainnya, kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit dan tempat isolasi di Jawa dan Bali selama pemberlakuan PPKM level 4. Jokowi bersyukur karena BOR di DKI Jakarta ada pada angka 29 persen.

"Alhamdulillah BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen, di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).

Lebih lanjut, Jokowi juga memaparkan BOR rumah sakit secara nasional. Jokowi menyebut BOR nasional ada pada angka 48 persen.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Simak Rilis Data dan Agenda Berikut

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular