Newsletter

Akankah IHSG-Rupiah Menguat Hari Ini?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 August 2021 06:10
Bendera Inggris berkibar setengah tiang di atas Istana Buckingham di London, Jumat, 9 April 2021. (AP Photo / Alastair Grant)
Foto: Bendera Inggris berkibar setengah tiang di atas Istana Buckingham di London, Jumat, 9 April 2021. (AP Photo / Alastair Grant)

Pada hari ini, pelaku pasar perlu mencermati beberapa sentimen, di mana yang pertama tentunya terkait dengan pergerakan bursa saham Wall Street pada perdagangan kemarin. Secara mayoritas, Wall Street ditutup menguat.

Inflasi AS periode Juli yang tergambarkan pada indeks harga konsumen (IHK) tercatat tumbuh secara moderat atau sedikit di atas proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 5,3%.

IHK Negeri Paman Sam pada periode Juli 2021 tumbuh 5,4 secara tahunan (year-on-year/YoY). Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM) tercatat tumbuh 0,5% atau sesuai ekspektasi pasar.

Data IHK menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Jika inflasi lebih tinggi ketimbang ekspektasi, bursa saham berpeluang tertekan karena The Fed kemungkinan mempercepat kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder).

Sebelumnya, isu tapering kembali berhembus dalam sepekan terakhir atau menjelang rilisnya data inflasi AS.

Selain itu, pelaku pasar juga perlu mencermati pergerakan harga minyak mentah dunia yang kembali melemah pada perdagangan kemarin, setelah Gedung Putih menyerukan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan sekutunya untuk menaikkan produksinya guna menopang pemulihan ekonomi dunia.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan keputusan OPEC+ yang secara bertahap meningkatkan produksi tidak cukup efektif untuk bangkit dari momen kritis pemulihan global.

OPEC+ adalah 13 negara anggota OPEC ditambah Rusia dan produsen minyak lainnya selain OPEC.

"Kami bicara dengan anggota OPEC+ yang berpengaruh tentang pentingnya pasar yang kompetitif dalam menetapkan harga," kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam pernyataan dikutip dari CNBC International, Rabu (11/8/2021).

"Pasar energi yang kompetitif akan memastikan pasokan energi yang anda dan stabil, OPEC harus berbuat lebih banyak dalam mendukung pemulihan ekonomi [global]," tambahnya.

Sementara itu, dari kabar pengesahan rancangan undang-undang (RUU) infrastruktur AS senilai US$ 1 triliun oleh senat AS juga masih dapat menjadi perhatian pelaku pasar hari ini.

Senat AS akhirnya meloloskan paket infrastruktur bipartisan senilai US$ 1 triliun, yang merupakan agenda utama pemerintahan Presiden Joe Biden pada Selasa (10/8/2021) waktu setempat.

Dana 'super jumbo' tersebut akan dipergunakan pemerintah untuk berinvestasi secara besar-besaran di sektor infrastruktur dalam beberapa dekade ke depan, seperti pembangunan jalan, jembatan, bandara, hingga saluran air.

Pemungutan suara berakhir dengan hasil akhir 69 - 30 dari total 100 kursi parlemen yang ada, di mana 19 anggota Partai Republik memberikan restu meloloskan paket tersebut, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/8/2021).

Pasca persetujuan tersebut, Senat AS membuka kemungkinan untuk meloloskan paket lanjutan senilai US$ 3,5 triliun yang direncanakan Partai Demokrat tanpa adanya pemungutan suara dari Partai Republik.

Di lain sisi pada hari ini, beberapa data ekonomi akan dirilis, di mana salah satunya yakni data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Inggris yang tercermin pada produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2021.

Reuters dan Trading Economics memperkirakan data awal PDB Negeri Big Ben pada kuartal kedua tahun 2021 akan tumbuh pesat menjadi 22,5% secara tahunan (YoY). Sementara secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ), PDB Inggris juga akan membaik menjadi 5,1%.

Sementara itu di AS, perilisan data inflasi masih akan berlanjut pada hari ini, di mana pada hari ini AS akan merilis data inflasi dari sisi indeks harga produsen (producer price index/PPI) periode Juli 2021.

Konsensus dalam polling Reuters memperkirakan angka PPI AS pada Juli 2021 berada di angka 5,6% secara tahunan (YoY) dan di angka 0,6% secara bulanan (MoM).

Data klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir pada 7 Agustus juga akan dirilis pada hari ini. Ekonom memproyeksikan ada sekitar 385.000 penganggur yang mengajukan klaimnya pada akhir pekan lalu, dari sebelumnya sebesar 375.000.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular