Newsletter

PPKM Diperpanjang! Kesehatan Pulih, Ekonomi Nanti Dulu...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 August 2021 06:00
Wall Street
Ilustrasi Bursa Saham AS (REUTERS/Brendan McDermid)

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup cenderung melemah tetapi dalam rentang tipis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 turun masing-masing 0,28% dan 0,18%, tetapi Nasdaq Composite masih bisa menguat 0,06%.

Sepertinya investor di Wall Street dilanda dilema merespons perkembangan terkini yang positif dan negatif secara bersamaan. Berita buruknya dulu, ada tendensi proses pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam mulai mentok.

Pemulihan ekonomi yang bermasalah itu tercermin dari aktivitas manufaktur yang melambat. Pada Juli 2021, Intitute of Supply Management (ISM) melaporkan aktivtas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 59.5. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 60,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau di atas 50, artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.

Memang benar PMI manufaktur AS masih di atas 50, bahkan lumayan jauh di atas 50. Ini menunjukkan industriawan Negeri Adikuasa masih melakukan ekspansi. Namun laju ekspansi itu belambat dibandingkan Juni 2021. Bahkan PMI manufaktur AS turun dalam dua bulan beruntun.

pmi

Sepertinya pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali 'menghantui' kehidupan warga Negeri Adidaya. Per 1 Agustus 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan total pasien positif corona di AS berjumlah 34,77 juta orang. Bertambah 107.367 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 22 Juli 2021.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 77.631 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 71.476 orang setiap harinya.

corona

Perkembangan ini kembali membuat warga AS ragu-ragu beraktivitas di luar rumah. Pada 29 Juli 2021, aktivitas masyarakat di perumahan adalah 7% di atas hari-hari normal sebelum pandemi.

Selama seminggu terakhir, rata-rata aktivitas warga #dirumahaja tercatat 4,57% di atas kondisi normal. Lebih tinggi dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yakni 4,29%.

corona

Saat warga kembali berdiam di rumah karena khawatir tertular virus mematikan, maka ekonomi pun bergerak lebih lambat. Produksi maupun permintaan sama-sama terpukul. So, tidak heran ekspansi industri manufaktur AS melambat.

Namun di sisi lain, ada berita baik. Senat AS mengajukan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari US$ 550 miliar pembangunan proyek baru mulai dari jalan, jalur kereta api, stasiun pengisian daya kendaraan listrik, jaringan internet berkecepatan tinggi, dan jalur pipa air, serta US$ 450 miliar dari berbagai proyek yang sudah disetujui sebelumnya.

"Saya rasa kami bisa memproses dan mengesahkan proposal ini dalam beberapa hari ke depan. Ini adalah kebijakan yang penting untuk modernisasi infrastruktur kita yang sudah tua dan ketinggalan zaman," kata Pimpinan Mayoritas Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer, seperti dikutip dari Reuters.

Stimulus infrastruktur sebesar ini, jika disetujui, maka bakal 'merangsang' perekonomian AS. Lapangan kerja akan semakin terbuka sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi.

Kombinasi ancaman pandemi dan stimulus infrasturkutur membuat investor di bursa saham Wall Street ragu untuk melangkah. Daripada terperosok, pelaku pasar memilih untuk menahan diri sambil menunggu perkembangan selanjutnya.

Lagipula, Wall Street sudah naik bulan lalu. Sepanjang Juli 2021, DJIA naik 1,3% secara point-to-point. Dalam periode yang sama, S&P 500 bertambah 2,3% dan Nasdaq menguat 1,2%.

"Sejak akhir Perang Dunia II, sudah 13 kali indeks S&P 500 mencatat enam atau lebih rekor tertinggi selama Juli. Dari 13 kali itu, pasar jatuh 12 kali pada bulan sesudahnya (Agustus). Jadi memang pasar butuh istirahat setelah berulang kali membukukan rekor tertinggi," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist di CFRA Research, seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular