
PPKM Level 4 Selesai Hari Ini atau Lanjut Lagi, Pak Jokowi?

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar. Pertama adalah rilis data aktivitas manufaktur yang dicerminkan dari Purchasing Managers' Index (PMI) periode Juli 2021.
Pada Juni 2021, IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia ada di 53,5. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 55,3 di mana kala itu menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. So, walau skor PMI manufaktur Indonesia turun tetapi masih di zona ekspansi.
![]() |
Trading Economics memperkirakan PMI manufaktur Indonesia Juli 2021 turun lagi menjadi 51,4. Sepertinya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dilanjutkan menjadi PPKM Level 4 akan memukul kinerja industri manufaktur Tanah Air.
Mirae Asset bahkan memperkirakan PMI manufaktur akan masuk ke zona kontraksi di bawah 50. Tanda-tanda ke arah sana sudah terlihat sejak rilis PMI periode Juni 2021.
"Survei IHS Markit mengungkapkan bahwa terdapat risiko. Misalnya, dunia usaha memang masih optimistis terhadap prospek produksi untuk 12 bulan ke depan, tetapi optimisme itu berkurang karena gangguan dari gelombang kedua serangan Covid-19," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.
PPKM Darurat dan Level 4 mensyaratkan pekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal untuk 100% bekerja dari rumah. Pusat perbelanjaan pun diharuskan tutup untuk sementara. Aparat keamanan berjaga di berbagai titik untuk menyekat mobilitas masyarakat, karena pemerintah menganjurkan rakyat untuk sebisa mungkin #dirumahaja.
Langkah ini terpaksa ditempuh untuk mempersempit ruang gerak penyebaran virus corona. Namun harga yang harus dibayar amatlah mahal. Permintaan turun, distribusi pun terganggu.
Padahal industri manufaktur adalah penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari sisi lapangan usaha. Tahun lalu, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB dalah 19,88%.
![]() |
Jadi bisa dibayangkan bagaimana besarnya dampak perlambatan industri manufaktur terhadap perekonomian nasional. Prospek ekonomi Indonesia yang samar-samar bisa membuat investor menjaga jarak.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
(aji/aji)
