Newsletter

Tak Ada Kepastian The Fed, Pasar Tengok Lagi Isu Pandemi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 July 2021 06:22
Bursa USA
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Pelaku pasar Amerika Serikat (AS) berada dalam kegamangan setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menyatakan kebijakan moneter longgar dipertahankan, tanpa sinyal jelas kapan tapering off atau pengurangan pembelian aset di pasar (quantitative easing/QE) dimulai.

Indeks Dow Jones Industrial Average berbalik minus 127,6 poin (-0,36%) ke 34.930,93 pada penutupan. S&P 500 surut 0,8 poin (-0,02%) ke 4.400,64. Namun, Nasdaq tumbuh 102 poin (+0,7%) ke 14.762,58.

Pergerakan variatif ini terjadi meski menurut data Refinitiv emiten AS menunjukkan performa prima pada kuartal II-2021. Sebanyak 89% konstituen indeks S&P 500 yang telah merilis kinerja keuangannya mencetak laba bersih di atas ekspektasi, dan 86% dari mereka mencetak pendapatan yang melampaui estimasi.

Saham Pfizer lompat 3,2% setelah mencetak kinerja di atas ekspektasi dan mendongkrak target penjualan 2021 berkat vaksinasi Covid-19. Sebaliknya, saham Apple turun 1,2% meski mencetak laba bersih dan pendapatan yang melampaui estimasi pasar, setelah CEO Apple Tim Cook menyatakan hambatan dari sisi pasokan akan mempengaruhi penjualan iPhone dan iPad.

Saham Alphabet (induk usaha Google) ditutup melompat 3% lebih, setelah melaporkan lompatan pendapatan iklan sebesar 69%. Saham Boeing melesat 4,2% setelah mencetak laba bersih kuartal II-2021, atau yang pertama sejak pandemi.

Pemicunya tak lain adalah Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC), yang memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25% tetapi tak memberikan sinyal jelas mengenai kapan tapering off dijalankan.

Bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell menyatakan ekonomi AS membaik meski ada varian baru virus Covid-19. Namun, itu belum cukup untuk mencapai target inflasi dan lapangan kerja yang dipatok The Fed.

"Kita memiliki landasan untuk mengamankan lapangan kerja," tutur Powell. "Menurut saya kita masih beberapa langkah menuju kemajuan substansial lebih jauh mencapai target maksimum pembukaan lapangan kerja. Saya ingin melihat angka lapangan kerja yang lebih kuat."

Sayangnya, bank sentral terkuat dunia ini belum memberikan acuan waktu mengenai kapan program pembelian surat berharga senilai US$ 120 miliar per bulan (sejak Desember 2020) ini akan diakhiri atau setidaknya dikurangi.

"Sejak itu, ekonomi menunjukkan kemajuan mencapai sasaran tersebut dan Komite [FOMC] akan terus mengukur kemajuan yang ada dalam pertemuan mendatang," demikian tertulis di pernyataan resmi yang dirilis usai rapat.

Sepanjang bulan berjalan, indeks S&P naik 2,4%, sedangkan Nasdaq dan Dow Jones menguat masing-masing sebesar 1,8% dan 1,1%.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular