Newsletter

Corona RI Tembus 2,5 Juta, IHSG To The Moon atau To The Bone?

Putra, CNBC Indonesia
13 July 2021 06:10
Makam Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pasar keuangan dalam negeri yang ditutup sumringah pada perdagangan kemarin tentunya berpotensi kembali dibuka di zona hijau setelah kabar pasar saham AS yang kembali memecahkan rekor di benua seberang akan membawa sentimen positif di Benua Kuning.

Selanjutnya masih yang terutama dan utama dipantau oleh para investor dari dalam negeri yakni kasus Covid-19 harian RI yang akhirnya menembus level 40 ribu kasus per hari. Apabila kasus Covid RI terus berlarut-larut maka perpanjangan PPKM Darurat setelah usai 20 Juli nanti akan terbuka terlebih apabila kasus Covid harian gagal di tekan di bawah level 10 ribu kasus per hari.

Dengan berlarut-larutnya kasus corona serta pembukaan ekonomi yang berpotensi kembali terhambat, tentu saja akan menjadi sentimen negatif pagi pasar keuangan dalam negeri.

Kasus Covid-19 di Indonesia memang masih terus melonjak dan kini sudah mencapai 2,5 juta orang yang terpapar virus ini, dengan kasus aktif yang terus meningkat. Lonjakan kasus ini pun diiringi dengan penambahan kasus kematian yang tinggi, bahkan pernah mencapai lebih dari 1.000 kasus kematian dalam satu hari.

Kementerian Kesehatan pada Senin (12/7/2021) hingga pukul 12:00 WIB mencatat ada tambahan kasus baru  40.427 orang. Dengan begitu total kasus Covid-19 yang ada di RI mencapai 2,567 juta orang.

Jumlah ini menjadi rekor dibandingkan penambahan sebelumnya yang masih di kisaran 30 ribuan per hari. Hal ini pun membuat pasien yang membutuhkan perawatan semakin meningkat.

Kabar baiknya ada 34.754 orang yang sembuh pada hari ini, sehingga total pasien yang sembuh menjadi 2,119 juta orang. Sayangnya kasus kematian pun masih terus bertambah, hari ini jumlah orang yang meninggal bertambah 891 orang. Penambahan ini membuat total kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 67.355 orang.

Saat ini jumlah kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan mencapai 380.797 orang. Hal ini mengkhawatirkan di tengah rumah sakit yang sedang kewalahan menangani pasien Covid-19 yang melonjak. Adapun tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio di RS mencapai 77% secara nasional. Bahkan angka ini lebih tinggi di kota-kota besar hingga mencapai 80%-90%.

Selanjutnya dari Amerika Serikat, pantauan investor global tentunya akan tertuju kepada Indeks Harga Konsumen AS bulan Juni yang menjadi tolak ukur inflasi Paman Sam. Secara tahunan inflasi AS diprediksi akan meningkat tipis dari posisi bulan lalu di angka 4,9% menjadi 5% di bulan Juni.

Sementara itu inflasi inti AS yang tidak memasukkan angka makanan dan energi diprediksikan akan meningkat 4% dari posisi tahun lalu dibandingkan dengan bulan Mei silam yang hanya naik 3,8% yang merupakan kenaikan tertinggi sejak Mei 1992.

Inflasi negeri Stars and Stripes memang akan menjadi perhatian para pelaku pasar di seantro bumi karena angka ini yang nantinya akan dijadikan tolak ukur keputusan bank sentral AS, The Fed untuk melonggarkan quantitave easing serta mulai mengerek naik suku bunga apabila ekonomi AS dianggap terlalu overheat.

Dengan naiknya suku bunga dan pengurangan QE tentunya para pelaku apsar global menakutkan terjadinya taper tantrum dimana dolar AS bisa menguat gila-gilaan sehingga arus modal akan keluar dari negara berkembang dan kembali ke Uncle Sam.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular