
Pasar Saham Global Sell-Off, Waspadalah... Waspadalah!

Sebelum menerpa Wall Street, aksi jual sebelumnya sudah dialami bursa saham Asia serta Eropa.
Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup merosot 0,88% ke level 28.118.03, Hang Seng ambruk hingga 2,89% ke posisi 27.153,13, Shanghai Composite China terkoreksi 0,79% ke 3.525,50, Straits Times Singapura ambles 1.08% ke 3.107,59, Kospi Korea Selatan ambrol 0,99% ke 3.252,6.
Kemudian dari Eropa, indeks DAX Jerman ambrol 1,7% dan FTSE 100 Inggris minus 1,68%. Kemudian Indeks CAC Prancis serta FTSE MIB Italia masing-masing jeblok 2% dan 2,55%.
Seperti disebutkan sebelumnya, global sell-off di pasar saham terjadi akibat kecemasan akan memburuknya perekonomian global akibat penyebaran Covid-19 jilid terbaru.
Aksi jual di pasar saham tersebut masih berisiko berlanjut pada hari ini, sehingga IHSG wajib waspada. Rupiah juga akan mendapat tekanan akibat sentimen pelaku pasar yang memburuk.
Sementara itu dari pasar obligasi, SBN akan mengalami fluktuasi. Sebab, sentimen pelaku pasar yang memburuk tentunya membuat investor global bermain aman dengan memilih obligasi negara maju seperti Treasury AS. Tetapi di sisi lain, yield Treasury yang sudah menurun tajam membuat spread dengan SBN melebar, investor yang lebih berani mengambil risiko tentunya akan mengalirkan modalnya ke SBN.
Memburuknya sentimen pelaku pasar hingga memunculkan kecemasan akan pelambatan ekonomi global memang dipicu lonjakan kasus Covid-19. Tetapi, baru meletup setelah Jepang mengumumkan kondisi darurat ibu kota Tokyo. Langkah ini diambil karena angka infeksi corona yang cukup tinggi sementara kota itu harus menyelenggarakan Olimpiade akhir bulan ini.
Dengan demikian, Olimpiade di Jepang akan dilakukan tanpa penonton.
Keputusan ini diambil setelah pada Rabu (7/7/2021) lalu Tokyo melaporkan rekor tertinggi penularan virus corona sejak Mei. Di mana ada 920 kasus infeksi harian.
Kekhawatiran juga saat ini memuncak setelah beberapa fasilitas kesehatan di kota terpadat dunia itu melaporkan banyaknya infeksi varian Delta yang lebih mudah menular.
"Sangat disesalkan kami menyelenggarakan Olimpiade dengan format yang sangat terbatas akibat penyebaran virus corona," kata Seiko Hasimoto, Presiden Olimpiade Tokyo 2020, sebagaimana dilansir Reuters.
Langkah Jepang tersebut memicu kecemasan pelaku pasar jika pemulihan ekonomi global akan terhambat, bahkan ada risiko malah kembali merosot. Sebab, pembatasan sosial kembali diperketat.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)