Newsletter

Semua Mata Tertuju pada The Fed, Ada Kejutan Hari Ini?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 June 2021 06:55
New York Stock Exchange,
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (15/6/2021), jelang rapat pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) di tengah buruknya data penjualan ritel sementara inflasi dari sisi produsen meningkat.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 94,4 poin (-0,3%) menjadi 34.299,33 sementara S&P 500 surut 0,2% ke 4.246,59 dan Nasdaq melemah 0,7% ke 14.072,86.  Saham Apple, Alphabet (induk usaha Google), Amazon dan Microsoft kompak melemah.

Saham pengembang properti dan teknologi tercatat menjadi penyeret pergerakan bursa Wall Street, meski saham sektor energi melesat hingga 2,1%. Saham Exxon Mobil, misalnya, melesat 3% jelang rilis data minyak Energy Information Administration (EIA) hari ini.

Pemicu koreksi tak lain adalah penjualan ritel Mei yang anjlok 1,3% atau lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengestimasikan koreksi sebesar 0,7%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat AS belum sepenuhnya pulih meski inflasi meningkat.

Smentara itu, inflasi ke depan-yang tercermin dari indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) per Mei-berpeluang tumbuh. Indeks PPI dilaporkan naik 6,6% yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.

Angka itu melampaui proyeksi pasar dalam polling Tradingeconomics yang mengestimasikan angka 6,4%. Secara bulanan, PPI menguat 0,8% yang juga lebih tinggi dari estimasi pasar berdasarkan polling Dow Jones yang berada di level 0,6%.

Di sisi lain, pelaku pasar menanti kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang bakal mengakhiri rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) malam ini.

Bank sentral terkuat di dunia tersebut diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, tetapi pasar memantau komentar para pejabatnya seputar inflasi dan kemungkinan pengurangan pembelian (tapering) surat berharga di pasar sekunder.

"Tak harus tapering, semakin lama mereka menahan bicara, ketakseimbangan pasar pun meningkat... risiko tapering dan data inflasi tinggi dan kabar seputar RRP/IOER sepertinya akan membuat rapat The Fed kali ini cendering lunak," tutur George Goncalves, Kepala Perencana Makro MUFG, seperti dikutip CNBC International.

Salah seorang bos pengelola dana di Wall Street Paul Tudor Jones menilai Jerome Powell bisa kehilangan tahtanya sebagai Ketua The Fed jika dia salah mengambil kebijakan dan memicu aksi jual besar-besaran di pasar dunia.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular