
'Hantu' Taper Tantrum Terus Bergentayangan, IHSG Ambles Lagi?

Bursa Wall Street ditutup beragam seiring kurangnya katalis pasar yang membuat investor institusional cenderung menunggu sentimen selanjutnya, sementara investor ritel terus mengoleksi saham-saham meme.
Indeks Dow Jones terkoreksi 0,09% ke 34.599,82, sementara indeks yang berisi 500 saham emiten raksasa, S&P 500 cenderung flat dengan naik tipis 0,02% ke 4.227,24. Kemudian, indeks yang sarat akan saham teknologi, Nasdaq, naik 0,31% ke Rp 13.924,91.
Saham Tesla turun hampir 0,3% bahkan setelah adanya kabar peningkatan pengiriman mobil. Sang pembuat mobil listrik besutan Elon Musk ini mengirimkan 33.463 kendaraan buatan China di pasar itu pada Mei, melonjak 29% dari April.
Sementara, investor ritel yang banyak 'nangkring' di forum Reddit terus melebarkan sayap ke saham lain, terutama Clover Health dan Wendy's, setelah sebelumnya ke saham 'meme' AMC Entertainment.
Saham start-up perawatan kesehatan, Clover Health, sampai sekitar 86%, sementara saham rantai makanan cepat saji Wendy's melejit 25,8%
Saham lain yang lonjakan 'gila-gilaan'-nya akhir-akhir ini dikaitkan dengan keriuhan di media sosial, termasuk GameStop Corp, Bed Bath & Beyond Inc, Workhorse Group, melonjak antara 7% dan 12%.
"Sekarang saham meme mengambil alih posisi kripto dan itu semua merupakan konsekuensi dari kebijakan moneter yang sangat longgar," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS dan Federasi Nasional Bisnis Independen tampaknya mengkonfirmasi kekurangan tenaga kerja bahkan ketika permintaan bangkit kembali.
Meningkatnya lowongan pekerjaan dan angka pengunduran diri karyawan secara sukarela dapat menekan perusahaan untuk menaikkan upah. Kenaikan upah bisa menjadi pertanda awal inflasi yang lebih tinggi.
Lowongan pekerjaan pada bulan April melonjak 998 ribu ke rekor tertinggi baru, yakni sebesar 9,3 juta seiring adanya pemulihan ekonomi. Ini merupakan level tertinggi sejak Desember 2000.
Laporan tersebut juga menunjukkan 384.000 orang mengundurkan diri secara sukarela dari pekerjaan mereka pada bulan April.
Pelaku pasar masih akan menunggu rilis data indeks harga konsumen (CPI) per Mei pada Kamis besok (10/6) untuk melihat lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi AS, dan bagaimana data inflasi bisa mempengaruhi keputusan the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
"Kita sedang menunggu angka inflasi, menunggu lebih banyak dari (Federal Reserve), menunggu musim pendapatan." Ia melanjutkan, "Tidak banyak yang memotivasi pasar hari ini."
Ekonom memprediksi CPI naik 4,7% secara tahunan. Pada bulan April lalu, CPI meningkat 4,2% secara tahunan, yang merupakan kenaikan tercepat sejak 2008.
Selanjutnya, semua mata akan tertuju pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) the Fed berikutnya yang dijadwalkan pada 15 dan 16 Juni.
Ini lantaran investor menunggu pernyataan pejabat bank sentral tentang inflasi dan kebijakan moneter bank sentral. Pernyataan teranyar oleh pejabat menunjukkan The Fed mulai bersiap mengurangi pembelian asetnya (tapering off).
(adf/adf)