
IHSG Hari Ini Kayak Pacaran, Masih Banyak Ketidakpastian

Berbeda dengan pasar saham dalam negeri yang ambles nyaris 3%, saham-saham di Wall Street justru berpesta. Indeks S&P 500 naik 1,14% dan Nasdaq Composite melompat lebih tinggi dengan kenaikan sebesar 2,6%. S&P 500 bahkan untuk pertama kalinya tembus 4.000.
Yield obligasi AS memang masih berada di rentang level tertingginya. Namun apresiasi pasar saham AS juga tak terlepas dari rencana Biden yang mengajukan usulan pembangunan infrastruktur yang menelan biaya hingga US$ 2 triliun. Untuk saat ini pasar memang sedang kecanduan stimulus.
Fokus proposal tersebut adalah transisi ekonomi AS yang masih bergantung pada bahan bakar fosil ke ekonomi yang lebih sustainable dengan energi terbarukan.
Biden memang visioner karena mengejar target dekarbonisasi sektor pembangkit listrik pada 2035 dan zero emisi karbon pada 2050. Apa yang paling mencolok dari proposal Biden yang disampaikan di Pittsburgh itu adalah anggaran yang dialokasikan untuk sektor transportasi. Besarannya paling 'gede'.
Tak tanggung-tanggung nilainya mencapai US$ 621 miliar. Dengan anggaran sebesar itu Biden berencana untuk mengalokasikan sebagian lagi atau kurang lebih sebesar US$ 174 miliar untuk membangun infrastruktur mobil listrik.
Di saat yang sama indeks dolar juga mengalami penguatan. Dalam sepekan terakhir indeks yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang lain tersebut mengalami kenaikan 0,28%.
Kenaikan greenback juga disebabkan karena data ketenagakerjaan yang ciamik. Data Jumat menunjukkan angka penciptaan lapangan kerja AS non-pertanian melonjak 916.000. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus lalu.
Data untuk Februari direvisi naik dan menunjukkan 468.000 lapangan pekerjaan baru, bukan dari 379.000 yang dilaporkan sebelumnya. Data ketenagakerjaan yang apik menjadi sentimen positif untuk dolar AS.
(twg)