
Corona Makin Gawat, China & Negara Barat Malah Main 'Silat'

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan di Wall Street yang kurang menggembirakan. Merahnya Wall Street bisa membuat pasar keuangan Asia grogi dan berisiko kembali melemah.
Kedua, investor juga harus hati-hati karena kasus corona kembali meningkat. Per 23 Maret 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona di seluruh negara adalah 123.216.178 orang. Bertambah 223.334 orang dari hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (10-23 Maret 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 450.655 orang per hari. Jauh lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 394.113 orang setiap harinya.
Eropa, yang sempat 'adem', kini kembali dibuat kalang-kabut oleh lonjakan kasus baru. WHO mencatat, jumlah pasien positif corona di Benua Biru per 23 Maret 2021 adalah 42.870.334 orang. Bertambah 162.860 orang dari hari sebelumnya.
Selama dua pekan terakhir, rata-rata tambahan pasien baru adalah 198.751 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 162.341 orang per hari.
Oleh karena itu, Eropa kini dinilai sudah terpukul oleh gelombang serangan ketiga (third wave outbreak) virus corona. Gelombang yang membuat sejumlah negara kembali memperketat pembatasan sosial (social distancing).
Mulai akhir pekan lalu, Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di tujuh wilayah, termasuk ibu kota Paris. Lockdown akan berlaku selama sebulan. Selain itu, berlaku jam malam secara nasional yaitu pada pukul 19:00.
Di Jerman, Kanselir Angela Merkel memutuskan untuk memperpanjang lockdown hingga 18 April 2021. Warga Negeri Panser diminta untuk tetap di rumah selama libur Hari Paskah.
"Kita sedang menghadapi serangan pandemi gelombang baru. Virus mutasi Inggris menjadi dominan," kata Merkel, seperti dikutip dari Reuters.
Padahal berbagai lembaga belum lama ini merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam World Economic Outlook edisi Januari 2021, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 5,5% pada 2021. Naik dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Oktober 2020 yaitu 5,2%.
Kemudian Bank Dunia dalam laporan World Economic Prospect edisi Januari 2021 memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia akan tumbuh 4% tahun ini. Naik 0,9 poin persentase dari proyeksi yang dibikin pada Juni 2020.
Namun jika lockdown merebak lagi, maka aktivitas dan mobilitas publik menjadi terhambat. 'Roda' ekonomi tidak akan mampu berputar cepat, sehingga harapan pemulihan ekonomi menjadi penuh tanda tanya.
Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)
(aji/aji)
