Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan dalam negeri diliburkan pada perdagangan Kamis lalu (11/3/21) merayakan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Pada penutupan hari sebelumnya Rabu (10/3/21) pasar keuangan dalam negeri ditutup bervariasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (10/3/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut terapresiasi 1,05% ke 6.264,67.
Nilai transaksi tercatat sebesar sebesar Rp 10,2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 79 miliar di pasar reguler.
Nilai tukar rupiah akhirnya melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (10/3/2021). Padahal, nyaris sepanjang perdagangan rupiah menguat, meski tipis.
Sementara itu harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan Rabu (10/3/2021) ditutup bervariasi, di tengah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada Selasa (9/3/2021) waktu setempat.
Harga SBN berjangka pendek melemah cukup signifikan, sedangkan SBN berjangka panjang melemah cenderung tipis. Adapun SBN berjangka menengah mengalami penguatan harga.
Yield SBN dengan seri FR0087 tenor 10 tahun yang merupakanyieldacuan obligasi negara berbalik turun 9,4 basis poin (bps) ke level 6,723%.
Melansir data Refintiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung menguat tipis 0,07% ke Rp 14.380/US$, dan bertahan hingga beberapa menit sebelum perdagangan berakhir.
Di penutupan perdagangan, rupiah akhirnya berbalik melemah tipis 0,03% ke Rp 14.395/US$. Namun, meski melemah, rupiah menjadi yang terbaik di Asia hari ini. Sebab, hingga pukul 15:09 WIB semua mata uang utama Asia melemah melawan dolar AS, dan pelemahan rupiah yang paling kecil.
Yieldobligasi (Treasury) dan indeks dolar AS yang kembali menguat Rabu kemarin membuat rupiah dan mata uang Asia melemah. Hingga rabu,yieldTreasury naik 0,5 basis poin ke 1,549%, sementara indeks dolar AS juga naik 0,17% ke 92,112.
Muncul sentimen positif dari dalam negeri yakni melandainya kasus aktif Covid-19 di Indonesia.Kasus aktif merupakan jumlah penderita yang masih terpapar Covid-19 baik itu dirawat di RS atau isolasi mandiri. Hari ini, Selasa (9/3) kasus aktif di Indonesia turun 1.317 menjadi 144.311.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan awalnya kasus aktif di Indonesia terus naik saat awal pandemi hingga pekan kedua Oktober. Hal ini karena adanya libur panjang.
"Penurunan minggu kedua Oktober hingga minggu kedua November. Kemudian naik lagi pada Februari 2021, selama kenaikan tersebut ada dua libur panjang," ujar Wiku di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Dari bursa saham acuan global Paman Sam, Indeks acuan Dow Jones serta S&P 500 lagi-lagi menyentuh level tertinggi sepanjang masanya pada penutupan perdagangan dini hari tadi.
Indeks DJIA berhasil melesat 58% dan menjadi penutupan tertinggi Dow di angka 32.458,59. Sedangkan S&P 500 juga melesat kencang menembus rekor setelah terbang 1,04%, untuk indeks Nasdaq juga terpantau melonjak 2,52%.
Kamis lalu, paket stimulus US$ 1,9 juta sudah ditandatangani. Paket ini termasuk cek langsung sebesar US$ 1.400 dolar yang diprediksikan akan meningkatkan likuiditas pasar.
Sementara pasar bersiap akan gelontoran stimulus segar, para investor berpendapat bahwa yang akan diuntungkan dan diburu oleh pelaku pasar masih seputar saham-saham teknologi.
Saham Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Alphabet, atau biasa disebut FAANG berhasil melesat mendorong indeks pasar modal AS terbang tinggi.
Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun di AS masih berada di angka 1,5% meskipun beberapa pelaku pasar tetap jiper melihat angka ini karena meskipun terlihat kecil ternyata angka ini sudah cukup atraktif untuk para pembeli.
Beberapa hari terakhir saat imbal hasil melesat, banyak analis berpendapat bahwa katalis terbangnya yield dikarenakan oleh ketakutan akan inflasi, dimana apabila inflasi terus tinggi ada kemungkinan bank sentral The Fed akan melancarkan kebijakan ekonomi ekspansif. Rilis inflasi beberapa hari lalu membuktikan bahwa ketakutan tersebut tidak valid.
Dari rilis data, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim tunjangan pengangguran turun 42 ribu menjadi 712 ribu pada awal Maret silam, terendah sejak November lalu.
Dengan melesatnya bursa Paman Sam pada penutupan perdagangan dini hari tadi menyentuh level tertinggi sepanjang masanya tentunya ini akan membawa semangat bursa saham benua Asia.
Apalagi untuk bursa saham dalam negeri, yang kemarin diliburkan karena merayakan Isra Miraj ketika bursa saham global berpesta pora berkemungkinan mendapatkan tenaga ganda tambahan.
Euforia bursa saham tak terlepas dari Presiden Joe Biden yang baru saja menandatangani paket stimulus US$ 1,9 triliun yang datang lebih cepat sehari daripada perkiraan.
Sebanyak US$ 400 miliar dari paket tersebut adalah untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Nilainya US$ 1.400 untuk warga berpenghasilan di bawah US$ 75.000/tahun atau pasangan dengan penghasilan gabungan di bawah US$ 150.000/tahun. Ada pula US$ 350 miliar untuk membantu pemerintah daerah untuk penanganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) termasuk distribusi vaksin.
"Cek (BLT) dalam perjalanan," cuit Biden melalui akun Twitter @POTUS.
Rilis data Michigan's Consumer Sentiment akan dibacakan hari ini dimana tentu saja masyarakat Uncle Sam akan optimis pasca vaksinasi yang dilancarkan secara masif serta prospek akan datangnya dana segar pasca disetujuinya bantuan stimulus.
Angka pengangguran juga terus turun, serta angka inflasi ternyata tidak kemana-mana tidak seperti yang ditakutkan oleh para pelaku pasar. Hal ini menyebabkan sentimen konsumer diprediksikan akan naik dari 76,8 di bulan lalu menjadi 78,5 bulan ini.
Bicara vaksin, terbaru vaksin milik Novavax disebut memiliki efektivitas 96% melawan virus Corona asli, sedangkan tetap efektif hingga 86% melawan varian baru Covid-19 asal Britania Raya.
Vaksin ini bisa saja diberikan ijin untuk digunakan di AS secepat-cepatnya pada bulan May apabila para regulator menganggap data pengujian di Britania Raya sudah cukup digunakan untuk pengambilan keputusan.
Selain Novavax, Kabar terbaru juga datang dari vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan multinasional Johnson & Johnson (J&J). Uni Eropa (UE) akhirnya merestui pemakaian vaksin Covid-19 sekali pakai pada Kamis (11/3) setelah regulator medis UE itu memberikan persetujuannya.
Vaksin J&J ini memang berbeda dengan vaksin Covid-19 lainnya, karena merek lain umumnya harus dua kali suntikan dosis per orang.
"Vaksin Covid-19 yang lebih aman dan efektif akhirnya datang ke pasar," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dikutip dari AFP, Kamis (11/3).
"Kami telah mengizinkan penggunaan vaksin Johnson & Johnson di Uni Eropa....Dengan jumlah dosis yang kami pesan, kami dapat memvaksinasi hingga 200 juta orang di Uni Eropa dengan vaksin J&J," katanya.
Berikut adalah sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
- Produksi Industri Uni Eropa Periode Januari 2021 (06:00 WIB)
- Produksi Industri India Periode Januari 2021 (07:00 WIB)
- Inflasi India Periode Februari 2021 (07:00 WIB)
- Tingkat Pengangguran Kanada periode Februari 2021 (20:30 WIB).
- Indeks Ekspektasi Konsumer Michigan AS Periode Maret 2021 (20:00 WIB).
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Data dan Indikator Ekonomi Makro | Satuan | Nilai |
Pertumbuhan Ekonomi 2020 | %yoy | -2.07 |
Inflasi Januari 2021 | %yoy | 1.38 |
BI 7 Day Reverse Repo Rate Februari 2021 | % | 3.5 |
Surplus/Defisit Anggaran 2020 | %PDB | -5.17 |
Surplus/Defisit Transaksi Berjalan 2020 | %PDB | -0.4 |
Surplus/Defisit Neraca Pembayaran Indonesia 2020 | US$ Miliar | 2.6 |
Cadangan Devisa Februari 2021 | US$ Miliar | 138.8 |
TIM RISET CNBC INDONESIA