Free PPnBM, Cek Saham-saham Ini! Ada yang Bisa Naik 23% Lho

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2021 17:05
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah memberi insentif atas Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian mobil. Tidak hanya bagi konsumen, 'jamu manis' ini juga akan dirasakan oleh investor di pasar saham.

Insentif PPnBM mobil berlaku dengan syarat sebagai berikut:

  1. Kendaraan bermotor sedan atau station wagon dengan kapasitas silinder s/d 1.500 cc.
  2. Kendaraan bermotor gardan penggerak 4x2 dengan kapasitas silinder s/d 1.500 cc.
  3. Kandungan lokal lebih dari atau sama dengan 70%.

Fasilitas ini tidak berlaku selamanya, ada jangka waktu. Tahap pertama adalah PPnBM sepenuhnya ditanggung pemerintah (100%) untuk masa pajak hingga Mei 2021. Kemudian tahap kedua dikurangi 50% yang berlaku pada Juni-Agustus 2021. Tahap terakhir adalah pemerintah hanya menanggung PPnBM sebesar 25%, ini berlaku pada September-Desember 2021.

Dengan pemberian insentif PPnBM, harga mobil bisa lebih murah hingga belasan juta rupiah. Diharapkan ini akan menarik minat kelas menengah Indonesia untuk membeli mobil. Maklum, selama pandemi kelas menengah memilih untuk meningkatkan tabungan ketimbang konsumsi.

"Kita ingin agar utilisasi maupun penjualan kita kembali ke level mendekati 1 juta. Kalau mendekati 1 juta ini, maka industri ini juga dapat melakukan ekspor secara bersaing. Kemudian sektor ini yang dilakukan financing sekitar Rp 360-an triliun satu tahun. Jadi tentu ketika kapasitas atau penjualan sektor otomotif dan properti cukup baik dan mendorong daya beli masyarakat, secara langsung bisa menambahkan pertumbuhan 0,9-1% dengan multiplier effect-nya," ungkap Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian.

Halaman Selanjutnya --> Saham Otomotif Bakal 'Ngebut'

Dampak ini tidak hanya akan dirasakan oleh pabrikan otomotif dan konsumen calon pembeli mobil. Para investor di pasar saham pun bakal kecipratan rezeki.

Berkah itu akan datang dari potensi kenaikan harga saham emiten otomotif. Mari kita lihat proyeksi harga saham beberapa emiten kuda besi.

Pertama adalah PT Astra International Tbk (ASII). Pada Rabu (10/3/2021) pukul 11:31 WIB, harga saham ASII ada di Rp 5.475/unit.

Mengutip data Refinitiv, konsensus pasar memperkirakan harga saham ASII bisa menuju Rp 6.838,56/unit. Artinya ada lonjakan 23,77% dari posisi sekarang.

Mengutip riset BRI Danareksa Sekuritas, insentif PPnBM tentu akan memberikan dampak positif bagi penjualan perseroan. Penjualan mobil segmen Low Multi-Purpose Vehicle (L-MPV) dan Low Sport Utility Vehicle (L-SUV) akan terdongkrak karena harga on-the-road bisa turun dalam kisaran 7,1-7,7%.

"Kami meyakini bahwa insentif pajak selama sembilan bulan akan mendorong penjualan mobil pada 2021. Oleh karena itu, kami mempertahankan posisi overweight dengan ASII sebagai top pick menuju harga Rp 7.800," sebut riset BRI Danareksa Sekuritas.

Kedua adalah PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Pada pukul 11:55 WIB, harga saham SMSM ada di Rp 1.140/unit.

Konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv menghasilkan harga saham SMSM bisa mencapai Rp 15.000/unit. Ada ruang untuk naik 17,65% dari posisi sekarang. 

Jadi kalau Anda sedang getol berburu cuan di pasar saham, emiten otomotif bisa jadi pilihan. Berkah pembebasan PPnBM bakal membuat saham-saham otomotif melaju kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular