
Bursa AS Naik & Kasus Covid RI Turun, IHSG Siap-siap Ngegas!

Bursa saham Wall Street berhasil ditutup sumringah pada perdagangan dini hari hati. Indeks saham Nasdaq memimpin penguatan dengan apresiasi 3,69%, selanjutnya indeks S&P juga terbang 1,42%, terakhir indeks nasdaq yang sempat melesat 0,8% harus puas ditutup naik 0,1% saja.
Saham-saham teknologi yang menjadi konstituen indeks Nasdaq kembali melesat setelah sebelumya sempat terkoreksi 11% dalam 3 pekan setelah imbal hasil obligasi acuan 10 tahun AS ambruk.
Saham-saham teknologi macam Apple, Microsoft, Amazon, Alphabet, Facebook, semuanya kompak melesat bahkan dianggap ke depan akan mampu melanjutkan apresiasinya.
"Sementara ini, aksi beli saat harga jatuh menjadi pemicu kenaikan harga saham teknologi, investor dapat berharap bahwa ke depan kenaikan akan masih berlanjut dalam jangka pendek." Ujar Direksi Jannet Montgomery Scott.
Bahkan harga saham Tesla yang sempat anjlok 40%, berhasil melesat 19,64% pada penutupan perdagangan dini hari tadi karena saham-saham growth stock kembali diburu serta mobil listrik yang memenangkan pangsa pasar yang makin besar di China.
China Passanger Car Association (CPCA) baru saja merilis laporan bulan Februari di mana laporan tersebut menunjukkan adanya kenaikan permintaan untuk mobil Tesla di beberapa daerah penting.
Untuk bulan Januari, Tesla mengirimkan 18,3 ribu kendaraan dimana angka ini naik dari posisi Januari tahun lalu sebesar 18% dan kenaikan diprediksi banyak pihak akan terus berlanjut hingga Maret.
Selain saham-saham teknologi, saham-saham produk konsumsi juga melesat setelah harapan akan cairnya bantuan untuk rumah tangga yang datang dari paket stimulus fiskal US$ 1,9 triliun yang akan ditandatangani pertengahan Maret diekspektasikan akan mendorong pengeluaran konsumsi.
Meskipun demikian saham-saham siklikal seperti sektor finansial, industri, dan energi yang sempat melesat terpaksa terkoreksi apresiasinya pada perdagangan dini hari tadi.
(trp/trp)